Film tersebut ikut ambil bagian dalam sesi kompetisi pada program Orizzonti di Venice International Film Festival yang tahun ini dirayakan ke-73 tahun. Orizzonti adalah program kompetisi bagi film-film yang dinilai mampu menghadirkan temuan estetik dan ekspresi baru.
Dalam filmnya kali ini, Bayu mengupas fakta sejarah tentang kekerasan yang seringkali menjadi simbol kekuasaan negara. Salah satunya reproduksi kekerasan dalam film yang pada zaman Orde Baru menjadi film yang terus menerus ditayangkan setiap 30 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debut film Bayu yang berasal dari Yogyakarta ini akan tampil bersama delapan film lain yang datang dari berbagai negara. Orizzonti telah menyaring film-film lain yang diproduksi dari sejumlah negara Asia lain seperti Korea dan Jepang. Sekaligus negara-negara di Eropa di antaranya Swiss juga Italia.
