'Hibana', Antara Tragedi dan Komedi

Laporan dari Jepang

'Hibana', Antara Tragedi dan Komedi

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Jumat, 22 Apr 2016 07:50 WIB
Hibana, Antara Tragedi dan Komedi
Foto: iqbal/detikhot
Okinawa -

Aktor sekaligus komedian Charlie Chaplin pernah berkata, bahwa komedi yang sesungguhnya adalah sebuah tragedi yang pahit. "To truly laugh, you must be able to take your pain, and play with it," begitu katanya.

Sepertinya, kiasan itu cukup memengaruhi produksi perusahaan hiburan asal Jepang, Yoshimoto Laugh & Peace Inc, berjudul 'Hibana'. Sebuah serial yang dengan lugas menggambarkan kehidupan drama ironi dua komedian.

Adalah Tokugana (Kento Hayashi) bersama temannya, Yamashita (Masao Yoshii) membentuk manzai. Semacam stand up comedy tapi dilakoni oleh dua orang. Sayang, duo yang diberi nama Sparks itu kurang mendapat sambutan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu saat, Tokugana bertemu dengan Kamiya (Kazuki Namioka). Seorang pelaku dunia komedi senior. Tampil di satu panggung yang sepi penonton, Kamiya tetap saja penuh semangat memberikan yang terbaik. Itu yang kemudian membuat Tokugana kagum dan melamar menjadi muridnya.

Selanjutnya cerita arahan beberapa sutradara seperti Ryuchi Hiroki, Yasutaka Mori, Kazuya Shiraishi, Shuici Okita dan Shinji Kuma itu bergulir pada usaha keras Tokugana belajar kepada Kamiya yang kemudian ilmunya dipakai untuk memperjuangkan grupnya, Sparks.

Ada banyak elemen selain komedi dan drama dalam serialnya. Salah satu unsur yang kuat adalah soal bagaimana kehidupan seharusnya berjalan seimbang dan fakta bahwa komedian tak selamanya berjalan dalam realita yang penuh canda-tawa.

detikHOT bersama beberapa media lain ikut serta dalam pemutaran tiga episode pertama 'Hibana' di Okinawa International Film Festival 2016. Setelah sore hari tadi gelaran upacara pembukaan berlangsung di pinggiran pantai, maka acara selanjutnya adalah malam screening di Sakurazaka Theater, Naha, Okinawa, Kamis (21/4/2016).



Sakurazaka Theater sebetulnya bukanlah gedung bioskop seperti di Indonesia. Melainkan semacam tempat pemutaran film dengan dua studio besar yang bercampur dengan kafe serta toko pernak-pernik khas Okinawa.

'Hibana' merupakan adaptasi dari novel. Berjudul sama karangan Naoki Matayoshi yang menjadi fenomena sosial saat dirilis 2015 lalu. Novel tersebut meraih penghargaan tertinggi dalam sastra Jepang, yaitu Akutagawa.

"Silahkan ditonton hingga akhir, 10 episode karena serial ini layak. Karya ini sudah menjadi karya yang banyak dibicarakan saat dirilis," sapa sutrdara Ryuchi Hiroki usai pemutaran bersama dengan jajaran pemainnya.

'Hibana' akan tayang di layanan streaming film terbesar di dunia, Netflix mulai 3 Juni mendatang. Bukan hanya di Jepang, tapi sekaligus di 190 negara lainnya.

(mif/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads