Untuk beberapa daerah kecil di Indonesia, kehadiran TV lokal seperti 'etalase' dari daerah itu sendiri. Sama halnya seperti kehadiran dari TV lokal CWM Channel di Sorong, Papua Barat.
Sayangnya, kehadiran TV lokal di Sorong justru dinilai kurang 'mengangkat' budaya setempat. Selain itu, tampilan dari TV lokal dianggap tak menarik minat pemuda setempat.
Tapi sebenarnya tak hanya terjadi di Sorong. Di tempat lain yang notabane 'second city' pun kerap mendapat banyak kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makannya kita anggap perlu adanya lembaga sensor film untuk membantu kami," sambungnya.
Polycarpus tak menampik jika konten yang dijual kurang menjual. Tapi ia terus berusaha untuk bisa menjadi lebih baik lagi, apalagi melihat CWM juga masih terbilang baru.
"Kita baru empat tahun, kita masih baru dan belajar terus," pungkasnya. (fk/mmu)