'Chicco Jerikho Film Festival' di Bulan Februari

Jakarta -

Entah sengaja atau tidak, aktor Chicco Jerikho sepertinya akan menjadi sorotan utama di bulan Februari ini. Sebab, empat film yang dibintanginya tayang bersamaan.

Istilah 'Chicco Jerikho Film Festival' pun ramai dibicarakan. Apalagi, semua film-filmnya bernuansa cinta yang rasanya pas di bulan yang terkenal dengan bulan kasih sayang itu.

"Sebetulnya nggak ada yang berdekatan syutingnya. Dan jadwal tayang awalnya pun berjauhan. Tapi nggak tahu, yang penting cocoklah buat Februari, Valentine kan. Jadi, penonton film Indonesia bisa milih, mau Valentine yang model mana," ujarnya santai seraya tertawa ketika ditanya perihal 'Chicco Jerikho Film Festival' beberapa waktu lalu.

Filmnya yang pertama tayang adalah 'Surat dari Praha'. Sebetulnya, tanggal rilis 'Surat dari Praha' pada 28 Januari kemarin, akan tetapi penayangannya sudah memasuki bulan Februari. Di film arahan Angga Dwimas Sasongko itu peran Chicco sebenarnya hanya figuran, tapi dia adalah co-producer filmnya. 'Surat dari Praha' menceritakan tentang kisah cinta kaum eksil (tahanan politik) 1965 di Praha.

Kemudian dilanjutkan dengan film 'Aach... Aku Jatuh Cinta (AAJC)' pada 4 Februari besok. Film tersebut menampilkan Chicco Jerikho dan Pevita Pearce dama balutan cerita cinta dan komedi penuh rayuan berlatar belakang Indonesia era 70 hingga 90-an. Elemen sosial, politik, budaya dan ekonomi juga mempengaruhi film arahan Garin Nugroho itu.

Jeda satu minggu, Chicco Jerikho kembali ke layar lebar dengan kisah romantis lainnya berjudul 'Terjebak Nostalgia'. Film arahan Rako Prijanto itu menyatukan Chicco dengan penyanyi Raisa Andriana. Kali ini, ada unsur musikal dalam kisah cinta yang ironi, namun ringan itu.

Bersamaan dengan 'Terjebak Nostalgia', ada film lain berjudul 'A Copy of My Mind'. Film tersebut menampilkan kisah cinta kaum miskin Jakarta, yakni antara penerjemah DVD bajakan dan karyawan salon. Di film garapan Joko Anwar itu, Chicco beradu akting dengan Tara Basro.

"Gue nggak bisa campur tangan ke rumah produksi soal penayangan. Itu strategi mereka masing-masing, walaupun awalnya pasti gue tanya. Tapi, pada akhirnya sering berubah juga jadwalnya. Ya pokoknya, ini wujud cinta gue kepada film Indonesia di bulan kasih sayang lah. Lengkap," tutup 'Aktor Terbaik' Festival Film Indonesia (FFI) 2014 itu.

(mif/mif)