"Proses kerja skenario film 'Surat dari Praha' sudah dilakukan sejak pengerjaan film 'Cahaya dari Timur'. Proses yang kita lakukan adalah kerja kolaboratif dimana banyak orang terlibat dan kami punya data termasuk rekamana percakapan dengan para narasumber di Praha langsung," tutur penulis skenario filmnya, Irfan Ramli dalam jumpa pers di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2016).
"Jadi, kami mendapatkan data premiere dari narasumber di Praha langsung. Dan, tidak ada satu pun dari mereka yang bicara tentang tulisan di buku tersebut (novel kumpulan cerita 'Surat dari Praha', Fajar Yusri)," sambung Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu sebabnya, ketika tuduhan plagiat menguak, Visinema Pictures merasa harus membela diri. Tudingan itu datang dari penulis buku kumpulan cerpen dengan judul sama, 'Surat dari Praha' Fajar Yusri.
"Saya pribadi belum pernah membaca ceritanya sampai akhirnya heboh seperti sekarang. Dan buku itu juga sulit didapatkan karena hanya satu kali cetak pada 2012. Barulah ada seorang teman yang berhasil mendapatkan dan mengunggah isinya kepada media sosial sehingga baru bisa dibandingkan. Sekarang di mana letak plagiasinya?" tanya balik sutradara sekaligus CEO Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko.
"Kami pernah melakukan sekali pertemuan pada Agustus 2015 dengan Fajar Yusri. Tapi, pertemuan itu bukan untuk bernegosiasi, hanya melakukan klarifikasi atas konten di film yang kami kerjakan sangat berbeda dengan konten di buku," sambung Angga. (mif/mmu)