Empat cowok di antara geng Aagaban itu, Wicak, Banjar, Geri, juga Daus gemar sekali merokok. Sayang karena demi menghemat uang mereka menghindari membeli rokok bungkusan yang harganya bisa setara dengan uang jatah makan sehari-hari.
Maka cara yang paling tepat adalah membeli tembakau dan melinting sendiri karena cara itu lebih bersahabat dengan kantong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela-sela takdir, Wicak, Banjar, Geri, juga Daus akhirnya dipertemukan oleh sebatang kretek. Barang itu menjadi perekat persahabatan di antara mereka. Mengingatkan mereka pada Indonesia nun jauh di sana. (doc/doc)