Hal itu diungkapkan Stan Lee, komikus legendaris di balik Marvel. Lee berimajinasi tentang tokoh jagoan dari manusia biasa yang berhubungan dengan binatang laba-laba setelah ia melihat seekor hewan arthropoda berkaki enam itu berjalan di dinding.
Lee membentuk karakter Spider-Man berada dalam tubuh Peter Parker. Pemuda canggung yang sulit menjalin hubungan dengan lawan jenis dan tinggal bersama bibinya. Namun ide Lee tentang Spider-Man sempat ditentang oleh penerbit Goodman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang benci dengan laba-laba, maka aku tak bisa menyebutnya sebagai Spider-Man. Apalagi Peter Parker punya masalah dengan kepribadiannya, mereka menilai pahlawan tak pernah memiliki masalah apapun di diri mereka," kenang Stan Lee.
Namun tak disangka, Spider-Man akhirnya disukai banyak orang setelah Lee memberanikan menerbitkan sang tokoh di tahun 60-an. Kesuksesan Spider-Man lalu diikuti oleh serangkaian tokoh pahlawan lainnya seperti Thor, Iron Man, hingga X-Men.
"Aku tak pernah berpikir apa yang aku ciptakan bisa sesukses ini. Yang aku lakukan dulu lewat membuat komik cuma untuk membiayai hidup, sampai akhirnya aku menikmati menulis tentang mereka untuk bersenang-senang," papar Lee. (doc/doc)