'The Hunger Games: Mockingjay' Tayang di Layar Kaca

Jakarta -  Sejak pertama kemunculannya tahun 2012, film fiksi ‘The Hunger Games’ cukup menarik perhatian jutaan pencinta film bergenre aksi petualangan. Sebuah kisah berlatar pelaksanaan kompetisi ‘maut’ yang diikuti oleh 13 distrik, di sebuah negeri bernama Panem yang dulunya Amerika Utara pernah berada. Kisah kepahlawanan yang di usung sang pemimpin negeri, memaksa setiap distrik untuk ikut memperingati moment tersebut melalui apa yang dinamakan “The Hunger Games”.

Singkat cerita di balik kisah kepahlawanan tersebut, terselip penderitaan penduduk di setiap distrik yang diwarnai kemiskinan serta tekanan yang dilakukan oleh sang pemimpin negeri. Kemuraman tiba saat The Capitol (Ibu kota negara) semakin mengekang gerak – gerik setiap penduduk distrik bergaya militer, serta selalu mewajibkan sepasang muda mudi untuk turut serta sebagai ‘tribute’ di kompetisi “Hunger Games”. Meskipun setiap distrik tersebut sebenarnya merupakan pendukung kebutuhan hidup masyarakat ibukota, namun justru mereka yang menderita selama ini. Beberapa produksi khas setiap distrik seperti kayu lapis, sayur mayur, hewan ternak, hingga sumber daya alam seperti batubara & minyak bumi.

Tokoh utama dalam film ini adalah sepasang remaja usia 16 tahun bernama Katniss Everdeen (Jenifer Lawrence) dan Peta Melark (Josh Hutcherson), mereka berdua berasal dari distrik 12 yang merupakan distrik penghasil batu bara. Arena berteknologi canggih yang penuh CCTV dengan kendali penuh baik lingkungan hingga cuaca, dipersiapkan di suatu daerah di Capitol tempat dimana ke 24 kontestan diharuskan untuk saling membunuh dan kompetisi tersebut disiarkan secara langsung dalam konsep reality show.

Kompetisi yang telah berlangsung selama 74 tahun berturut-turut menjadikan setiap kontestan melakukan persiapan penuh, baik dari peralatan, kepribadian, kostum hingga atraksi yang mengundang sponsor untuk mendukungnya. Perseteruan Capitol dengan ke 13 distrik semakin memanas kala Katnis berhasil melalui 2 kali pertarungan maut “Hunger Games” hasil rekayasa presiden Snow sang pemimpin negeri. 

Kharisma serta kecantikan Katniss mampu menggalang dukungan dari berbagai distrik untuk melakukan perlawanan terbuka terhadap Capitol, dinobatkan menjadi icon pemberontakan dengan sebutan “The Mockingjay” alias ‘Burung Pengabar’ yang mendapatkan perlindungan ketat dari pihak perlawanan.

Film berbujet tidak kurang dari US$250 juta ini ditayangkan di layar kaca dalam kualitas High Definition, film arahan sutradara Francis Lawrence ini akan semakin sempurna dinikmati dengan dukungan gambar kualitas super tayangan HD 5x lebih tajam di TV HD layar besar di rumah Anda dengan menggunakan TV berlangganan Transvision (www.transvision.co.id).

Daya tarik film dengan durasi 2 jam lebih ini bukan hanya dari pemerannya yang terbilang cantik mempesona nan perkasa, namun penonton juga dibawa mengarungi dunia masa depan dengan beragam sistem serta piranti hi-tech yang tidak pernah terbayang oleh kita sebelumnya. Alur cerita juga semakin panas, pemberontakan merajalela, darah berceceran, dipadu kisah romantis dari para kontestannya, hingga sang pemimpin Mockingjay berhadapan langsung dengan sang tirani. Banyak konflik yang membuat penonton merasakan kegemasan dalam serial ini, seolah-olah kita ikut bertempur membantu Katniss menumpas kejahatan.

Akankah the Mockingjay dapat menggoyang tirani kejam yang telah berjalan selama 75 tahun pimpinan presiden Snow? Sejauh mana pihak perlawanan dapat menyusup kedalam pertahanan Capitol? Saksikan 'The Hunger Games : Mockingjay Part 1' tayang perdana dan ekslusif hari Minggu, 15 November 2015 pukul 20.00 WIB di channel Fox Movie Premium HD di TV berlangganan Transvision ch. 100 dengan kualitas High Definition.

(ich/ich)