Kisruh dalam Tubuh PPFI

Kisruh dalam Tubuh PPFI

Adhie Ichsan - detikHot
Jumat, 18 Sep 2015 17:31 WIB
Kisruh dalam Tubuh PPFI
Firman Bintang (detikHOT)
Jakarta -

Kongres Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) ke-19, yang digelar Kamis (18/9) kemarin menimbulkan perpecahan dalam organisasi tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi?

Produser Ody Mulya Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PPFI, mengatakan akan mengundurkan diri dari kepengurusan dan keanggotaan PPFI. Keputusan itu dia ambil setelah Ketua PPFI periode sebelumnya, Firman Bintang mengumumkan diri sebagai Ketua Umum periode selanjutnya ke forum kongres.

Padahal, menurut Ody, penunjukkan ketua seharusnya berasal dari musyawarah formatur, bukan voting saat penunjukan formatur. Nah, sebelumnya PPFI sudah menetapkan tiga orang sebagai formatur, yakni Firman Bintang, Ody Mulya Hidayat (Maxima Pictures), dan Chand Parwez Servia (Starvision). Dari rapat formatur itulah, kata Ody, seharusnya yang menjadi acuan untuk pemilihan ketua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rapat formatur deadlock, saya dan Parwez menyatakan mundur dari formatur bila dipaksakan. Tiba-tiba FB (Firman Bintang) secara sepihak mengumumkan diri sebagai Ketum ke forum kongres, padahal itu bukan keputusan tim formatur," kata produser '99 Cahaya di Langit Eropa' itu kepada detikHOT.

Produser yang sudah bergabung di PPFI sejak 2008 ini mengaku kecewa dengan keputusan yang dia nilai sepihak. Merasa suaranya tak didengar dalam organisasi tersebut, Ody berencana angkat kaki.

Saat dihubungi secara terpisah, Chand Parwez yang memproduksi film 'Get Married' juga menyampaikan kekecewaannya. Dia juga berencana mundur dari kepengurusan, namun masih akan melihat seminggu ke depan dari kepengurusan yang akan dibentuk, apakah lanjut menjadi anggota, atau keluar seperti Ody.

Selama ini, lanjut Parwez, Firman Bintang sebagai Ketua PPFI dinilai cukup sering mengambil keputusan sendiri tanpa musyawarah. "Dalam sebuah keputusan mensyaratkan rapat anggota, surat ditandatangani sama-sama dengan sekertaris. Terakhir ini keputusan berubah, surat (tanda tangani) sendiri," kata Parwez.

"Saya berharap dinamika ini jadi pendewasaan stakeholder. Kepentingan industri ini bukan pada politik, tetapi ranah usaha," lanjut produser yang bergabung dengan PPFI sejak 1989 itu.

Sementara itu, Firman Bintang yang dikonfirmasi mengatakan bahwa sebenarnya dia juga ingin regenerasi dalam kepengurusan PPFI. Tetapi Firman merasa bertanggung jawab atas 19 suara dari 49 suara yang dia dapatkan saat ditunjuk sebagai salah satu formatur. Sementara Ody mendapat 11 suara, dan Parwez 5 suara.

"Saya tidak mau mengecewakan yang memilih. Sebenarnya mengurus organisasi ini merugikan saya, waktu terpakai," kata Firman.

Produser film 'Hantu Kuburan Tua' itu juga tidak mempermasalahkan anggota PPFI yang berencana mengundurkan diri. Ke depan, dia membuka kemungkinan untuk merekrut kalangan muda sebagai pengurus PPFI.

PPFI didirikan sejak 1956. Sebagian besar film nasional yang beredar di pasaran, merupakan produksi dari para produser yang menjadi anggota PPFI. Selain produser dari Maxima Pictures dan Starvision, beberapa produser dari rumah produksi besar lain yang bergabung di PPFI berasal dari Falcon Pictures, Rapi Films, MD pictures, hingga Multivision Plus Picture.

(ich/tia)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads