Nama Rizal Mantovani kembali bergentayangan, seiring dengan hari-hari menuju perilis film terbarunya. Film horor ke-12 yang disutradarainya, tapi film perdana bagi rumah produksi miliknya, Dreamscape Pictures.
Sutradara kawakan itu baru saja menyelesaikan film horor berjudul 'Demona'. Muncul lagi dengan sesuatu yang baru, Rizal Mantovani menawarkan pesan layanan masyarakat dalam 'Demona'. Sebuah film horor yang baik budi.
Dalam kesempatan Press Screening di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015), Rizal Mantovani kembali menawarkan kesegaran dalam film horornya. Karena jika biasanya sosok yang bergentayangan itu dari urband legend, maka kali ini justru berasal dari karakter yang dekat dengan tokoh utama dan penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keseruan mereka kemudian terkontaminasi ketika Ado menghadapi masalah pelik, yaitu konflik kedua orang tuanya yang semakin menjadi-jadi. Alih-alih menenangkan diri, Ado justru memilih untuk masuk dalam jerat narkoba. Mengetahui Ado tak beres, teman-temannya pun mengunjungi. Namun yang terjadi justru semakin parah, Ado tak kunjung sadar dan lima temannya pun ikut teler bersama, kecuali Yodi dan Wenny.
Di tengah ketagihan berat narkoba, Demona tepat berulang tahun. Ide untuk merayakan ulang tahun Demona di vila milik Ado disetujui oleh delapan sekawan. Puncak acaranya, pesta kostum dan tentu saja, pesta narkoba. Kecuali Yodi dan Wenny, mereka berenam larut dalam halusinasi menyenangkan, sampai kemudian lepas kontrol dan Demona meninggal dunia.
Tepat setelah kejadian itu, 'roller coaster' milik Rizal Mantovani langsung berjalan kencang. Tanpa jeda, halusinasi menyenangkan tadi berubah menjadi mematikan yang menghantui setiap menitnya. Spesialnya film ini adalah, penonton tak bisa lagi menumpat para aktornya ketika mereka mengikuti sosok gaib itu, misalnya, "Bodoh, sudah tahu seram masih didatangi". Umpatan-umpatan itu tak ada karena yang mereka percayai dan lihat adalah sahabatnya sendiri.
'Demona' juga menyuguhkan Computer-Generated Imagery (CGI) yang terbilang mulus. Ada banyak detail apik dari sentuhan CGI tersebut.
Meskipun tak semua aktornya punya banyak pengalaman, chemistry mereka di depan layar sungguh nyata sebagai sebuah geng. Tidak banyak ketimpangan antara Alexa Key, Ajun Perwira, Kia Poteri, Inzalna Balqis dan para pemain debut seperti Thoriq 'Graduate', Angel Mulligan, Rifky Moors dan juga Regina Rengganis.
50 menit menggeber dengan kecepatan penuh, 'roller coaster' itu berhenti mendadak. Menyadarkan penonton dari adrenaline yang memuncak dan membiarkan mereka memilih sendiri babak akhir mana yang harus mereka percaya. Apa benar itu Demona? Apa benar Demona bergentayangan? Apakah itu hanya halusinasi hasil efek narkoba bernama Felocity? Atau hanya sekedar pesan untuk tak memakai narkoba?
Jawaban dari semua pertanyaan itu hanya bisa disimpulkan dengan menonton langsung 'Demona'. Film yang diproduseri oleh Yuliasandy itu dijadwalkan tayang pada 10 September besok.