Berhadapan dengan 'Furious 7', 'Filosofi Kopi' Tak Gentar

Jakarta -

Kehadiran film-film Hollywood di bioskop Indonesia bisa mempunyai dua makna. Pertama adalah surga bagi para penikmat layar lebar dan kedua menjadi mata pisau tajam yang siap memangkas habis jumlah penonton film lokal.

Tapi sepertinya makna yang kedua itu tidak menjadi beban bagi film 'Filosofi Kopi'. Resmi dirilis hari ini, Kamis (9/4), 'Filosofi Kopi' tidak gentar harus berhadapan dengan film paling populer saat ini, 'Furious 7', yang rilis 3 April kemarin.

Baca Juga: Racikan Petualangan, Cinta dan Keluarga di Balik 'Filosofi Kopi'

"Gue sih nggak melihat ada rasa takut ya. Dari pengalaman 'Cahaya dari Timur' kemarin, kami head to head dengan 'Transformers' (Transformers: Age of Extinction) malah waktu itu. Hasilnya, cukup memuaskan juga," jelas Co Producer Glenn Fredly saat berbincang bersama detikHOT.

Menurut Glenn yang juga menjabat sebagai Music Director dalam film tersebut, 'Filosofi Kopi' merupakan film bagus yang diracik lengkap. "Semua unsur kehidupan ada di dalam film. Ada persabatan, keluarga, cinta, sejarah, ilmu pengetahuan, macem-macem. ini film bagus," tambah Glenn.

"Gue yakin, film bagus dengan promosi yang baik akan menemukan penontonnya sendiri. Dan kita lakukan itu, kita bangun ikatan dengan penonton sejak awal," tandas pelantun hits 'Terserah' itu.

'Filosofi Kopi' tayang di bioskop mulai hari ini, Kamis (9/4). Film ini menceritakan tentang Ben (Chicco Jerikho), seorang barista idealis dan penuh obsesi tentang kopi. Bersama sahabatnya sejak kecil, Jody (Rio Dewanto), mereka membuka kedai kopi di Jakarta Selatan bernama Filosofi Kopi yang terkenal wangi ke berbagai pelosok Indonesia.

FOTO: Gaya Si Eksotis Michelle Rodriguez Sepanjang Seri 'The Fast and the Furious'

Suatu hari datanglah seorang kaya yang menantang Ben untuk membuat racikan kopi terbaik dengan hadiah Rp 100 Juta. Racikan bernama Bens's Perfecto diciptakan Ben untuk tantangan tersebut. Sayang, seorang Q Grader (penilai kopi) internasional bernama El (Julie Estelle) menyatakan Ben's Perfecto bukan yang terbaik.

Menurut El, Kopi Tiwus adalah kopi terbaik di dunia yang pernah dicicipinya. Jadilah mereka bertiga mengarungi perjalanan panjang mencari Kopi Tiwus ke Kawasan Ijen, Jawa Timur. Namun, bukan hanya mendapat resepnya, Ben, Jody dan El justru mendapatkan jati diri mereka.

(mif/mmu)