Film terbarunya, 'Gunung Emas Almayer' membawa Sara ke dalam pekerjaan ganda. Menjadi eksekutif produser dan juga salah satu bintangnya. Namun, sepertinya perannya sebagai Taminah jauh lebih menguras energi.
"Untuk menggambarkan peran sebagai Taminah memang sungguh luar biasa. Karakter saya adalah seorang budak yang diambil dari Jawa oleh seorang pedagang untuk bekerja menjual kue di Malaka. Tapi, karakter yang diciptakan itu kuat sekali, jujur peran tersulit yang pernah saya mainkan," cerita Sara saat jumpa pers di Kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasa itu luar biasa sulitnya. Latar belakang filmnya saja tahun 1800-an, saya harus menggali dari mana? Orang Melayu yang ada sekarang saja belum tentu bisa dengan lancar menggunakan bahasa di film 'Gunung Emas Almayer'," sambungnya.
"Semoga saja saya berhasil memerankan Taminah. Karena bisa dibilang saya dan teman-teman aktor (Alex Komang, El Manik, di sana, adalah wakil dari Indonesia," tutupnya.
Bersama pemain dari negara lain, Peter O`Brien (Asutralia), Sofia Jane (Malaysia), Adi Putra (Malaysia), Diana Danielle (Malaysia) dan Khalid Salleh (Malaysia), Sara mencoba menggambarkan sebuah petualangan seorang arkeolog bernama Kaspar Almayer. Petualangan yang berisi ambisi tentang sebuah gunung emas di daratan Borneo.
Tidak hanya itu, film arahan sutradara U Wei itu juga akan memberikan sekelumit kisah sejarah, pelajaran budaya dan nilai-nilai kemanusian akan cinta. Menurut jadwal, 'Gunung Emas Almayer' tayang serentak pada 6 November mendatang di 150 bioskop di seluruh Indonesia.
(hap/ich)