"Rumah Makan Padang, yang masaknya orang Papua," kata karakter Yayu Unru di penghujung trailer film 'Tabula Rasa'. Perkataan itu mungkin terdengar menggelitik, namun terselip makna mendalam akan sebuah kepercayaan, dan kerja sama.
Tabula Rasa' bercerita tentang Hans, pemuda asal Serui, Papua, yang bercita-cita untuk menjadi pesepakbola profesional. Namun nasib berkata lain, pada saat Hans hampir kehilangan semangat hidupnya, ia bertemu dengan Mak uwo, seorang pemilik rumah makan Minang sederhana (lapau). Mimpi dan semangat hidup terbentuk kembali lewat makanan dan masakan.
Film ini akan menandai debut film panjang perdana bagi sutradara Adriyanto Dewo. Sebelumnya ia dikenal lewat film pendek omnibus 'Sanubari Jakarta' di segmen 'Menunggu Warna' dan omnibus 'Hi5teria' dalam segmen 'Pasar Setan.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maestro tari dan budaya Minang Tom Ibnur juga turut membantu para pemain sebagai Dialect Coach dan Technical Advisor khusus budaya Minang. 'Tabula Rasa' akan menghadirkan Dewi Irawan, Yuyu Unru, dan Ramdan Setia. Film yang tayang padwa 25 September mendatang ini juga debut perdana Vino G. Bastian di balik layar sebagai Associate Producer.
(ich/mmu)











































