Di Balik Penggunaan Nama Hewan untuk Karakter 'Negeri Tanpa Telinga'

Di Balik Penggunaan Nama Hewan untuk Karakter 'Negeri Tanpa Telinga'

- detikHot
Senin, 11 Agu 2014 14:55 WIB
(dok.Lola Amaria Productions)
Jakarta - "Kita coba parodikan realitas. Kalau nama umum kurang subversif," kata Indra Tranggono sang penulis skenario 'Negeri Tanpa Telinga'. Film arahan sutradara Lola Amaria ini memang menggunakan nama unik untuk para karakternya.

Ada tokoh bernama nama Tikis (tikus), sang pelobi ulung di jajaran parlemen, Piton (ular) sang calon presiden ambisius, Etawa (kambing) untuk karakter pemimpin partai, serta Marmood (kelinci) bendahara partai yang melobi proyek sana-sini.

Indra menekankan bahwa penamaan shio yang mewakili hewan dalam karakter di film 'Negeri Tanpa Teling', bukanlah pelecehan. Menurutnya itu hanya parodi dari realitas yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu hanya kerangka simbol, estetika," ujarnya penulis yang juga pemerhati kebudayaan itu.

Menurutnya, kesenian adalah bagian yang memotret realitas, namun tidak secara langsung. Maka hal-hal demikian terasa lumrah untuk film yang mengangkat tema politik, skandal seks dan korupsi tersebut.

"Soal sindiran, kalau kesenian memotret realitas secara langsung, kalah dengan media. Tidak bisa copy paste dari realitas," imbuhnya.

'Negeri Tanpa Telinga' dibintangi oleh Lukman Sardi, Ray Sahetapy, Tanta Ginting, Kelly Tandiono, Teuku Rifnu Wikana, Jenny Zhang hingga Garry Iskak. Film ini akan menyambangi bioskop mulai Kamis (14/8/2014) pekan ini.

(ich/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads