Juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara menyebut film tersebut telah "menyakiti martabat pimpinan tertinggi".
"Membuat dan merilis film untuk menyakiti pemimpin tertinggi kita adalah tindakan yang paling mencolok dari terorisme dan perang dan benar-benar tidak bisa ditoleransi," kata perwakilan jubir kementerian tersebut seperti dikutip kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
"Jika pemerintah AS memungkinkan dan membela pemutaran film, tindakan tanpa ampun akan diambil," tambahnya.
Dalam film 'The Interview', Franco dan Rogen memerankan karakter pembawa acara bincang-bincang televisi dan produsernya. Mereka dikirim ke Korea Utara untuk mewawancarai Sang Diktator. Tapi dua orang itu kemudian direkrut CIA dan terlibat rencana pembunuhan pemimpin negara tersebut.
"The Interview' akan tayang di bioskop AS pada 10 Oktober mendatang. Mengenai reaksi Korea Utara, Rogen pun berkicau, "Sepertinya Kim Jong Un berencana menonton film #TheInterview. Semoga dia menyukainya!!"
Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo! Rogen mengatakan ia terinspirasi oleh perjalanan wartawan ke Korea Utara. "Orang-orang memiliki diskusi hipotetis tentang bagaimana jurnalis memiliki akses ke orang yang paling berbahaya di dunia, dan mereka ada dalam situasi yang baik untuk membunuhnya."
(ich/mmu)