Drama Keluarga Berbalut Olahraga di Film 'Mari Lari'

Jakarta - Semuanya tentang Rio Kusumo (Dimas Aditya), pemuda 28 tahun yang tidak pernah menyelesaikan apapun dalam hidupnya sejak kecil. Mulai dari belajar karate, kursus piano, home-stay di Australia sampai kuliah pertamanya yang di drop-out.

Pertentangannya dengan ayahnya, Tio Kusumo (Donny Damara), seorang mantan atlet lari nasional, membuatnya keluar dari rumah. Kisah pria 'under achiever' itu pun berlanjut ke dunia kerja di mana ia menjadi sales di sebuah showroom mobil mewah Eropa. Hasilnya? Mengecewakan.

Di balik cerita itu, Rio sebetulnya hanya ingin membuktikan bahwa dirinya bisa hidup mandiri. Dia mulai lagi kuliah keduanya dan berniat untuk bisa menyelesaikan demi sang ibu, Fitri Kusumo (Ira Wibowo). Selain itu, Rio juga punya satu impian lagi, mengikuti lomba maraton di Bromo, Malang, Jawa Timur.

Waktu pun berjalan sampai seorang perempuan bernama Anissa (Olivia Jensen) datang ke kehidupannya. Anissa adalah seorang pelari dan perempuan muda yang sukses dalam berkarier. Semangat optimis Anissa itu lah yang menarik hati Rio.

Lewat lari, semangat Rio tumbuh dan layar cintanya terkembang. Kuliahnya mulai membaik termasuk kinerjanya sebagai karyawan bertransformasi menjadi karyawan terbaik. Keinginannya untuk membahagiakan ibunya juga tumbuh, yaitu mengikuti maraton di Bromo.

Sayangnya, Rio bukannya mendapatkan dukungan dari sang ayah, justru nada pesimis dan meremehkan yang terdengar. Tapi tidak dengan Anissa yang semakin setia mendampingi Rio berlatih dengan 'Running Plan' menuju lomba.

"Film ini terinspirasi waktu saya daftar untuk ikutan maraton. Terus saya lihat lebih bagus lagi kalau ada filmnya. Akhirnya digodok ceritanya dan diputuskan lari ini dibalut oleh drama keluarga," ujar sutradara 'Mari Lari' Delon Tio saat Gala Premiere di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014).

"Kesulitan utamanya cuma satu. Di film itu ada dua event lari beneran, di Jakarta dan Bromo. Jadi kita harus berbaur dengan 1000-an peserta dan gambarnya harus terlihat real walaupun sebetulnya nebeng ke acara orang," jelas Delon Tio.

"Selain itu soal waktu juga nggak bisa ditebak. Karena kan bukan kita yang ngatur, jadi harus menyesuaikan juga sama event yang berlangsung. Kalau hilang momen, akan susah lagi dapatnya," sambungnya.

'Mari Lari' sepertinya tepat memanfaatkan momen olahraga lari yang kini semakin digandrungi. Dengan penggambaran penampilan para aktor dan aktris yang menarik, sepertinya demam lari di Indonesia akan semakin marak lagi. Setidaknya tren 'running shoes' di aktivitas sehari lebih tahan lama.

Selain para aktor dan aktris di atas, masih ada Verdy Soelaiman, Amanda Zefanya dan Ibnu Jamil. Dijadwalkan 'Mari Lari' tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada Kamis (12/6) mendatang.

(hap/ich)