'Maleficent': Kisah Putri Tidur yang Bikin Tidur

'Maleficent': Kisah Putri Tidur yang Bikin Tidur

- detikHot
Kamis, 05 Jun 2014 16:37 WIB
Jakarta -

Setelah 'Alice in Wonderland' yang membuang-buang bakat Tim Burton, 'Snow White and the Huntsman' yang kisah asmara antara aktris dan sutradaranya jauh lebih menarik daripada filmnya, 'Mirror Mirror' yang mengerikan, dan 'Oz: The Great and Powerful' yang benar-benar membosankan, kini giliran dongeng klasik 'Sleeping Beauty' yang siap dirusak. Memang benar, secara kualitas film-film tadi benar-benar menggelikan, namun secara perolehan dolar --kecuali 'Mirror Mirror'-- membuat para eksekutif studio tersenyum bahagia.

Kali ini Disney mengambil sisi lain yang belum dicoba oleh studio lainnya. Disney mencoba menarik perhatian kita dengan menceritakan ulang kisah Putri Tidur yang terkenal itu dari sisi sang penjahat, si Maleficent. Dan, tidak ada lagi aktris Hollywood yang lebih sakti daripada Angelina Jolie untuk memerankan sang tokoh epik tersebut.

Dalam 'Maleficent', pasangan Brad Pitt tersebut dikisahkan adalah seorang peri yang baik hati. Seperti sosoknya di dunia nyata yang gemar beramal, Angelina Jolie sang peri adalah sosok pecinta kedamaian, peduli terhadap sesama dan mempunyai selera humor yang bagus. Semuanya sempurna kecuali minusnya sosok laki-laki dalam hidupnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, datanglah Stefan (Sharlto Copley) yang menarik hatinya. Maleficent bisa saja mempunyai kekuatan sihir yang sakti. Namun hatinya yang rapuh itu, layu seperti gadis-gadis remaja alay ketika Stefan menyatakan cintanya. Maleficent tidak tahu bahwa Stefan memanfaatkannya agar dia bisa menjadi raja.

Maleficent terbangun dalam keadaan punggung tanpa sayap. Marah, terkhianati dan kecewa, ia bergabung ke labirin gelap dan menjadi sosok penuh dendam. Ketika sang raja melahirkan putrinya, Aurora, Maleficent datang dengan dagu ke atas, tulang pipi setajam busur panah dan seringai lebar bak penjaga neraka. Di depan semua orang, Maleficent mengutuk Aurora. Di ulang tahunnya yang ke-16, Aurora akan tertusuk jarum dan dia akan tidur selama-lamanya. Dan hanya ciuman tulus yang akan membuatnya terbangun.

Versi dongengnya pasti Anda sudah hapal betul dengan alur kisahnya. Dalam versi layar lebar ini, Anda tidak akan menyaksikannya. Bagian Aurora bertemu dengan sang pangeran masih ada, namun kita akan menyaksikan betapa hati Maleficent masih tetap unyu sepanjang film. Maleficent boleh saja sok-sokan bertingkah jahat, namun di dalamnya, ia tetaplah sosok yang sejinak kelinci.

Keputusan mengubah karakter Maleficent ini dibuat oleh sang penulis skrip, Linda Woolveron. Tidak hanya Maleficent menjadi karakter yang begitu biasa saja, Linda juga tidak tahu bagaimana cara membuat konflik yang menarik. Hooverton yang juga menulis 'Alice in Wonderland' masih sempat menuliskan adegan klimaks yang lumayan mendebarkan. Dalam 'Maleficent', adrenalin itu nihil. Film ini murni ditujukan bagi mereka yang berumur di bawah dua belas tahun. Bagi penonton dewasa, 'Maleficent' terasa seperti siksaan yang tidak berujung. Ceritanya akan membuat penonton dewasa berada dalam koma.

Sang sutradara, Robert Stromberg, memang masih sempat menaruh beberapa adegan aksi di sana-sini. Namun itu tidak menutup lubang menganga yang membuat 'Maleficent' begitu hambar. Sangat disayangkan, mengingat Stromberg mempunyai Angelina Jolie sebagai karakter utamanya. Jolie yang sudah tidak asing lagi untuk beraksi melawan orang-orang jahat, kali ini hanya berguna untuk mempercantik adegan. Jolie memang kelihatan begitu rileks memerankan Maleficent. Dia juga tahu bagaimana membuat penonton tersenyum dengan beberapa celotehannya. Pesonanya bahkan membuat sang putri (yang diperankan oleh Elle Fanning) meredup. Namun itu semua tidak cukup.
Β 
Alumni production designer film-film canggih seperti 'Avatar', 'Alice in Wonderland' dan 'Oz: The Great and Powerful' Stromberg memang berhasil menunjukkan kemegahan dunia gaib ala Disney, tapi itu bukan sesuatu yang baru. Pemandangan gaib ini sudah kita saksikan di setiap film blockbuster Disney, yang selalu rilis setiap tahun. Satu-satunya alasan film ini tetap ramai adalah Angelina Jolie. Dan, jika Anda masih bisa meyakinkan putra-putri atau keponakan Anda yang ingin nonton film ini, versi asli 'Sleeping Beauty' jauh lebih asyik untuk ditonton daripada reka ulang yang membosankan ini.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

Hide Ads