Elemen Menarik dari Film 'Marmut Merah Jambu'

Elemen Menarik dari Film 'Marmut Merah Jambu'

- detikHot
Rabu, 07 Mei 2014 13:37 WIB
Elemen Menarik dari Film Marmut Merah Jambu
Jakarta - 'Marmut Merah Jambu' menjadi film perdana Raditya Dika sebagai sutradara. Apa saja elemen menarik dari film drama komedi itu?

Elemen Menarik dari Film 'Marmut Merah Jambu'

'Marmut Merah Jambu' menjadi film perdana Raditya Dika sebagai sutradara. Apa saja elemen menarik dari film drama komedi itu?

Bangkitkan Kenangan Cinta Pertama

Setujukah Anda cinta pertama tak terlupakan? Bagi Raditya Dika, jatuh cinta bisa muncul kapan saja. Namun pengalaman bisa naksir seseorang untuk pertama kalinya tak

akan bisa tergantikan.

Ia pun menuangkan pengalamannya tersebut dalam buku yang juga telah ia adaptasi ke dalam film lewat Marmut Merah Jambu.

Bicara soal filmnya itu yang akan tayang 8 Mei nanti di bioskop, Radit mengaku tak punya harapan yang muluk. Targetnya hanya satu yakni bisa membangkitkan kenangan

cinta masa sekolah bagi penontonnya nanti.

"Gue cuma pengen, penonton yang nonton nanti langsung ambil handphone dan hubungi mantan pacar pertama mereka," ungkap Radit.

Bangkitkan Kenangan Cinta Pertama

Setujukah Anda cinta pertama tak terlupakan? Bagi Raditya Dika, jatuh cinta bisa muncul kapan saja. Namun pengalaman bisa naksir seseorang untuk pertama kalinya tak

akan bisa tergantikan.

Ia pun menuangkan pengalamannya tersebut dalam buku yang juga telah ia adaptasi ke dalam film lewat Marmut Merah Jambu.

Bicara soal filmnya itu yang akan tayang 8 Mei nanti di bioskop, Radit mengaku tak punya harapan yang muluk. Targetnya hanya satu yakni bisa membangkitkan kenangan

cinta masa sekolah bagi penontonnya nanti.

"Gue cuma pengen, penonton yang nonton nanti langsung ambil handphone dan hubungi mantan pacar pertama mereka," ungkap Radit.

Keseruan Masa SMA

'Marmut Merah Jambu' memiliki premis sederhana yang dekat dengan keseharian di masa SMA. Suatu hari Dika (Christoffer Nelwan, 'Lima Elang') bertemu dengan Bapak dari

Ina Mangunkusumo (Dina Anjani), cinta pertamanya di SMA. Kepada Bapak Ina (Tio Pakusadewo), Dika menceritakan tentang usahanya di SMA membuat grup detektif untuk

menarik perhatian Ina, bersama Bertus (Julian Liberty), temannya yang sama-sama anak terbuang di sekolah.

Dika juga bercerita tentang persahabatannya dengan cewek unik bernama Cindy (Sonya Pandarmawan) di SMA. Lalu, seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia

sadar, ada kasus di masa lalunya yang belum selesai hingga dia dewasa. Saat dia berusaha memecahkannya, saat itu pula pertanyaan menggantung, benarkah cinta pertama

nggak kemana-mana?

Keseruan Masa SMA

'Marmut Merah Jambu' memiliki premis sederhana yang dekat dengan keseharian di masa SMA. Suatu hari Dika (Christoffer Nelwan, 'Lima Elang') bertemu dengan Bapak dari

Ina Mangunkusumo (Dina Anjani), cinta pertamanya di SMA. Kepada Bapak Ina (Tio Pakusadewo), Dika menceritakan tentang usahanya di SMA membuat grup detektif untuk

menarik perhatian Ina, bersama Bertus (Julian Liberty), temannya yang sama-sama anak terbuang di sekolah.

Dika juga bercerita tentang persahabatannya dengan cewek unik bernama Cindy (Sonya Pandarmawan) di SMA. Lalu, seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia

sadar, ada kasus di masa lalunya yang belum selesai hingga dia dewasa. Saat dia berusaha memecahkannya, saat itu pula pertanyaan menggantung, benarkah cinta pertama

nggak kemana-mana?

Aktor-aktor Baru yang Muda dan Berbakat

Tokoh Dika dibawakan dengan cukup baik oleh Christoffer Nelwan yang tampil sebagai cowok kaku, dan tak populer. Sementara Julian Liberty menyadi poros keceriaan dalam film

ini. Setiap dia muncul, selalu ada tingkahnya yang membuat kita tergelak.

Sosok Cindy juga mengingatkan kembali bahwa mungkin saja ada seseorang di sekeliling kita yang memberi perhatian lebih tanpa kita sadari. Perhatian diam-diam seperti

yang tertuang dalam potongan puisi Sapardi Djoko Damono, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang

menjadikannya abu..."

Aktor-aktor Baru yang Muda dan Berbakat

Tokoh Dika dibawakan dengan cukup baik oleh Christoffer Nelwan yang tampil sebagai cowok kaku, dan tak populer. Sementara Julian Liberty menyadi poros keceriaan dalam film

ini. Setiap dia muncul, selalu ada tingkahnya yang membuat kita tergelak.

Sosok Cindy juga mengingatkan kembali bahwa mungkin saja ada seseorang di sekeliling kita yang memberi perhatian lebih tanpa kita sadari. Perhatian diam-diam seperti

yang tertuang dalam potongan puisi Sapardi Djoko Damono, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang

menjadikannya abu..."

Cameo Berkesan

Ada banyak penampilan spesial yang singkat dari tokoh terkenal, baik dari kalangan aktor maupun selebriti. Ada Jajang C. Noer yang menjadi kepala sekolah, Adipati

Dolken sebagai ketua ekskul sepakbola, Franda, Pandji Pragiwaksono, Kamga 'Tangga', Feby Febiola, Dewi Irawan, dan masih banyak lagi.
Β 

Cameo Berkesan

Ada banyak penampilan spesial yang singkat dari tokoh terkenal, baik dari kalangan aktor maupun selebriti. Ada Jajang C. Noer yang menjadi kepala sekolah, Adipati

Dolken sebagai ketua ekskul sepakbola, Franda, Pandji Pragiwaksono, Kamga 'Tangga', Feby Febiola, Dewi Irawan, dan masih banyak lagi.
Β 

Film Pertama Raditya Dika sebagai Sutradara

Sebagai penulis, Raditya Dika memang sudah mengeluarkan banyak karya yang dekat dengan kehidupan masa remaja. Namun bakatnya di bidang penyutradaraan baru terasah di

serial 'Malam Minggu Miko'. Bagaimana debutnya sebagai sutradara di layar lebar?

Sepertinya visi sederhana Dika cukup tersampaikan dengan baik. Dengan mengambil porsi 70 persen cerita dengan latar di SMA, penonton memang dibawa kembali ke masa

putih abu-abu dengan segala ceritanya, intrik di sekolah, persahabatan, dan terutama kenangan cinta pertama.

Film Pertama Raditya Dika sebagai Sutradara

Sebagai penulis, Raditya Dika memang sudah mengeluarkan banyak karya yang dekat dengan kehidupan masa remaja. Namun bakatnya di bidang penyutradaraan baru terasah di

serial 'Malam Minggu Miko'. Bagaimana debutnya sebagai sutradara di layar lebar?

Sepertinya visi sederhana Dika cukup tersampaikan dengan baik. Dengan mengambil porsi 70 persen cerita dengan latar di SMA, penonton memang dibawa kembali ke masa

putih abu-abu dengan segala ceritanya, intrik di sekolah, persahabatan, dan terutama kenangan cinta pertama.
Halaman 2 dari 12
(ich/ich)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads