Glenn Fredly Habiskan Empat Tahun Garap 'Cahaya Dari Timur Beta Maluku'

Glenn Fredly Habiskan Empat Tahun Garap 'Cahaya Dari Timur Beta Maluku'

- detikHot
Selasa, 11 Mar 2014 12:44 WIB
Jakarta - Bukan rahasia lagi bahwa Glenn Fredly saat ini sedang terlibat dalam produksi film layar lebar tentang perdamaian di rumah asalnya, Maluku. Tapi, adakah yang tahu, bahwa Glenn Fredly yang bertindak sebagai produser, harus menghabiskan waktu bertahun-tahun demi merampungkan film perdananya?

"Proses film hampir empat tahun. Kalau lokasi syuting, 80% di Maluku, sisanya di Jakarta. Masalahnya macam-macam, masalah teknis ada, pendaanan ada. Karena di sana nggak ada infrastruktur film. Jadi, kita harus bawa orang banyak, alat-alat hampir 8 ton. Seru sekali ceritanya," tutur Glenn Fredly saat ditemui di Festival Basudara di Goethe Institute, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2014).

Dalam, filmnya Glenn berusaha menyampaikan pesan perdamaian dari sebuah konflik horizontal nyata yang berlangsung di Maluku 15 tahun silam. Dimana konflik agama tersebut akhirnya bisa terselesaikan lewat cara-cara perdaiaman modern dan tanpa kekerasan, yaitu sepak bola.

Tantangan Glenn Fredly sebagai produser dan Angga Dwi Sasongko sebagai sutradara sebetulnya tak berhenti di ranah teknis dan budget saja. Tapi juga bagaimana mengemas 'Cahaya Dari Timur' semenarik mungkin untuk bersaing dengan beberapa box office Indonesia lainnya di bioskop.

"Kami juga harus berusaha agar semua orang nonton dan melihat film yang menurut saya jarang ada di layar lebar kita. Ini film realitas sehari-hari, ini cerita hidup, pernah terjadi dan dihadirkan kembali. Itu challenge kita," tegas Glenn lagi.

Bahkan demi orisinalitas ceritanya, Glenn Fredly rela untuk tidak menggunakan tim sponsor agar seluruh idenya bisa idealis sebagaimana kejadiannya. "Kita punya pilihan masing-masing. Di Jakarta, fasilitas ada, saat saya lihat realita yang terjadi di sana (Maluku), saya pikir saya harus keluar dari zona nyaman. Zona nyaman itu musuh perubahan buat saya," jelas solois pelantun 'Timur' itu.

"Ini tentang orang-orang yang rindu akan perdamaian. Mereka becerita dan bertutur dari perspektif yang lain, Indonesia saya rasa harus belajar dari apa yang dialami Maluku. Walaupun saya besar di Jakarta, tapi saya sebagai orang Maluku punya tanggung jawab menciptakan perdamaian," tutup Glenn.

Selain Chicco Jerikho yang menjadi peran utama, hadir juga sejumlah nama JFlow, Jajang C. Noer, Ridho 'Slank' Hafiedz, Aufa Assegaf dan sejumlah warga asli Maluku. Rencananya, 'Cahaya Dari Timur Beta Maluku' akan segera menginspirasi seluruh warga Indonesia pada bulan Juni mendatang.

(hap/ron)

Hide Ads