Joshua merasa sangat senang segala apresiasi yang didapatkan filmnya selama ini, termasuk dihargai ajang penghargaan sekelas Oscar. Beratnya masa produksi film seolah terbayar karena apresiasi yang diterima, bisa membuka mata dunia tentang isu yang diangkat.
"Ini bukan film yang mudah untuk dibuat, dengan 60 kru Indonesia yang bekerja tiap hari selama 8 tahun, mempertaruhkan keselamatan mereka untuk membuat film ini dengan harapan bisa membuka ruang diskusi secara nasional tentang rezim yang meembentuk pembunuhan masal," ucap Joshua seperti dilansir The Hollywood Reporter, Jumat (17/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar menyatakan memang dia ikut dalam pembantaian itu, tetapi karena kala itu situasinya juga bahaya. Alasannya, saat itu kalau tidak membunuh (PKI), ya terbunuh.
Untuk memperebutkan Oscar, 'The Act of Killing' bersaing dengan film dokumenter lainnya berjudul 'Cutie and the Boxer', 'Dirty Wars', 'Dirty Wars', dan '20 Feet from Stardom.' Film ini sebelumnya menang di kategori Panorama Audience Award seksi film dokumenter Festival Film Berlin. Film itu juga telah diputar di Festival Film Toronto.
(ich/ich)