'Don Jon': Komedi Pengakuan Dosa Kaum Pria

'Don Jon': Komedi Pengakuan Dosa Kaum Pria

- detikHot
Rabu, 04 Des 2013 16:45 WIB
Jakarta - Jon Martello (Joseph Gordon-Levitt) bagi kebanyakan cewek adalah cowok impian. Berwajah tampan, badannya bagus, rumahnya rapi, mobilnya keren dan rajin ke gereja. Dia sayang sekali dengan keluarganya. Dia menguasai gerakan-gerakan yang hanya bisa dikuasai oleh anak gaul klab. Secara singkat, Jon adalah jenis cowok yang sudah pasti bikin banyak cewek klepek-klepek.

Tapi, 'Don Jon' bukanlan komedi romantis kebanyakan yang sudah sering Anda lihat. 'Don Jon' adalah komedi yang relevan dengan apa yang ada di sekitar kita. Itulah sebabnya pahlawan kita dalam film ini, Jon, adalah seseorang yang terobsesi --atau kasarnya, ketagihan-- dengan video porno. "Jauh lebih seru. Seks di dunia nyata tidak seseru di video porno," itulah penjelasan Jon.

Tentu saja, bukan berarti Jon tidak tertarik dengan perempuan. Jon sangat tertarik dengan perempuan dan itulah sebabnya, hidupnya berubah 180 derajat ketika dia bertemu dengan Barbara (Scarlett Johansson), cewek terseksi yang pernah dia lihat. Dan, saat itulah Jon berperang dengan dirinya sendiri: video porno atau Barbara?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Don Jon' memang tidak seperti 'Shame' yang membicarakan sex addiction dengan serius. Secara permukaan, 'Don Jon' dan 'Shame' memang ada kemiripan. Tapi, pada kenyataannya 'Don Jon' hanyalah cerita tentang seorang bocah yang akhirnya menjadi lelaki. Proses pendewasaan yang dituturkan dengan berbeda dan menarik itulah yang membuat debut penyutradaraan Joseph Gordon-Levitt ini menjadi begitu powerful.

Tidak hanya menyutradarai dan membintanginya, Joseph Gordon-Levitt juga menulis 'Don Jon' dengan kejujuran yang patut diacungi jempol. Tak hanya mengejek genre komedi romantis itu sendiri, Joseph Gordon-Levitt juga tak malu-malu menunjukkan ke dunia bahwa, "Cowok lain juga menonton video porno, hanya saja mereka tidak mengakuinya ke seluruh dunia."

Tambahan detail-detail seperti pengakuan dosanya setiap hari minggu dan apa yang dia gumamkan selama berolahraga di gym juga menjadi hal-hal sederhana yang bisa menjadi sumber tawa yang tidak terduga.

Joseph Gordon-Levitt tampil berbeda dengan perannya di '(500) Days of Summer'. Lupakan sosoknya yang unyu, atau cool seperti dalam 'Inception'. Di film ini ia adalah cowok masa kini yang menyebalkan, yang di balik potongan rambut gaulnya mungkin saja menderita masculinity crisis.

Scarlett Johansson juga tidak seperti biasanya. Hilang sudah sosok menyenangkan dalam 'Lost in Translation' atau ketangguhannya sebagai Black Widow. Johansson dalam 'Don Jon' adalah cewek menyebalkan yang kemungkinan besar akan menjadi bintang reality show MTV berikutnya, mendampingi Snooki dalam Jersey Shore.

Didukung dengan editing yang super oleh Lauren Zuckerman, 'Don Jon' adalah sebuah komedi yang jujur. Tawa yang keluar dari kerongkongan Anda akan meninggalkan luka. Dan, fakta bahwa film ini adalah karya pertama --dari Joseph Gordon-Levitt pula-- membuat jadi semakin berkesan.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.


(mmu/mmu)

Hide Ads