Cium Kaki Ibu, Adegan yang Haram Dilakukan Alex Abbad

Spotlight

Cium Kaki Ibu, Adegan yang Haram Dilakukan Alex Abbad

- detikHot
Jumat, 25 Okt 2013 13:31 WIB
Jakarta -
Selama menjalankan pekerjaannya sebagai aktor, Alex Abbad selalu berusaha memegang teguh prinsipnya. Ia tak akan mau mencium kaki orang lain, meskipun dalam konteks cerita, hal itu dilakukannya sebagai ungkapan rasa cinta dan patuhnya kepada sosok ibu.

Prinsip itu justru ditanamkan oleh ibunda Alex sendiri. Aktor berusia 35 tahun itu pun selalu berusaha menerapkannya karena didasari oleh landasan yang kuat.

"Pesan ibu saya, 'jangan pernah kamu mau melakukan adegan cium kaki orang'. Kalau ada ungkapan 'Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu', karena sebenarnya itu hanya ungkapan, pola pikir yang harus kamu tanamkan. Bukan secara harafiah kamu cium kaki orang, karena kepala kamu, kamu tundukkan dan sujudkan hanya kepada-Nya (Tuhan YME)," jelas Alex ketika berbincang dengan detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu berlaku pula dalam adegan lain yang menuntutnya untuk melakukan hal sama, seperti misalnya Alex kalah perang dan berlutut seraya mencium kaki untuk meminta ampunan. Alex pun selalu meminta pendapat ibunya ketika diharuskan beradegan yang dirasa sensitif.

"Pernah ada adegan saya menampar cewek, itu saya langsung telepon ibu saya. 'Ma, Aad (panggilan Alex di rumah) minta maaf ya ma, bukannya tak menghargai wanita dan ini bakal ditonton orang banyak.' Lalu ibu saya mengatakan, 'Ya kalau memang itu berkaitan dengan cerita, dan bikin orang benci sama kamu karena adegan itu, berarti kamu berhasil, Bismillah, lakukan," ucapnya menirukan wejangan dari wanita yang melahirkannya itu.

Dalam menerapkan prinsipnya, pemeran Khan di film '99 Cahaya di Langit Eropa' itu tentu bukan tanpa risiko. Alex mengaku terpaksa melepaskan tawaran peran yang diberikannya karena terbentur masalah prinsip.

"Dulu saya di jalanan, mulai dari dubbing film luar tahun 90-an, saya mulai dari situ. Ngisi iklan suara, nongkrong di Blok M, ketemu sama orang-orang, ditemuin sama orang MTV di Blok M. Jadi saya tuh... Saya berusaha tidak ingin menyesal jika ingin menjaga prinsip itu, karena prinsip itu baik," ucapnya bijak.

Bukan hanya soal teknis adegan, Alex juga pernah merelakan job karena idealisme. Ia pernah ditawarkan karakter teroris untuk sebuah produksi film berskala internasional.

Tetapi, Alex tak mau jika hanya menjadi 'boneka' yang bergerak sesuai skenario, tanpa didukung pendalaman karakter olehnya langsung. Kebetulan, sang sutradara yang menulis skenario itu berasal dari luar negeri.

"Bagaimana dia tahu teroris seperti itu? Jadi saya minta waktu untuk mencari tahu, sehingga, mungkin bisa ngasih sedikit aja seperti apa yang dia mau. Dia nggak terima, akhirnya nggak jadi," ucap Alex diiringi tawanya yang lepas.

Dari segala prinsip dan wejangan yang berusaha dijaga, Alex juga pernah mengecewakan sang ibu tanpa ia sadari. Alex pernah terlibat dalam sebuah proyek film pendek bersama Harry Dagoe, dan mendapat peran yang mengangkat isu sensitif tanpa membicarakannya lebih jauh dangan ibunya.

"Karakternya dia menjual diri supaya bisa berangkatkan ibunya naik haji. Tapi dalam perjalanan ceritanya, ibunya menemukan foto-foto syur dia, video dan sebagainya. Nah ibu saya protes saat premiere," katanya. Gara-gara itu, Alex pun sempat berhenti akting selama beberapa bulan.


(ich/kak)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads