Diana Bukan Asli Gadis Minang
|
|
"Jadi jelas Diana ini adalah gadis keturunan Manado, bukan dari suku Minangkabau," ucap kuasa hukum Multivision Plus Afrian Bondjol.
"Kita tidak ada maksud menghina seperti itu, nggak ada penghinaan di film itu sama sekali tentang suku Minang," tambah sang sutradara Hestu Saputra.
Cerita yang Diangkat Bukan tentang Nikah Beda Agama
|
|
"Film ini cinta beda agama, bukan nikah beda agama, itu jelas dan sangat jelas. Tidak sama sekali merujuk ke nikah beda agama," tandasnya.
Karakter Cahyo Baca Alkitab
|
|
"Kita di situ mau menggambarkan tokoh Cahyo itu luas wawasannya. Membaca kutipan Alkitab bukan berarti masuk Katholik. Kita cuma ingin memperlihatkan kalau Cahyo ini cerdas," tutur Hestu.
Alasan Mengambil Latar Belakang Cerita di Padang
|
|
"Sempat ke gereja ngobrol sama pastur yang ada di sana. Temanya memang sensitif, tapi aku selalu menghargai pendapat mereka. Di Padang ada kebhinekaan, itu makanya kita coba angkat, hidup rukun, tidak ada kekerasan di situ, damai," jelasnya.
Film Akan Diputar di Padang
|
|
"Kami akan putar di Padang meski di sana belum ada bioskop, tapi ada dua tempat pemutaran film nasional yang cukup ramai. Di situ saya akan coba juga untuk berdiskusi, akan ada penekanan, penjelasan, dan catatan di film. Tidak ada sama sekali yang dipotong, 100 persen sama," ujar PR MVP Aris Muda.
Halaman 2 dari 6











































