Bahasa yang menjadi kesulitan utama para pemeran. Pasalnya, karena film ini mengambil setting di Sumatera Selatan, mereka pun harus bisa berbahasa Palembang dengan baik dan benar sepanjang film itu.
"Saya menemukan kesulitan yang sangat besar dalam berbahasa. Karena kami diajarkan oleh Muchus, tapi kami tidak menemukan atmosfernya. Kami tidak ke Palembang, di Jakarta saja. Jadi feel-nya nggak dapet, itu kesulitannya," ungkap Jajang C Noer usai jumpa pers di fX, Sudirman, Jakarta, Sabtu (5/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi totalitas dalam berperan, para aktor pun banyak belajar dari Mathias Muchus yang memang asli dari Sumatera Selatan selama satu bulan. Mulai dari pelafalan hingga irama berbiacara.
"Saya kira temen-teman pemain sepakat ini adalah film yang sulit. Kerjanya keras, konsentrasiya juga. Teman-teman di film ini sangat loyalitas. Dengan seni luar biasa. Kita di lapangan berpacu dengan waktu dan hujan. Ini film tersulit selama karier saya di perfilman," ucap Mathias.
(hkm/hkm)











































