'Rise of the Guardians' (3D): Petualangan Seru untuk Kebahagiaan Anak-anak

Jakarta - Walaupun sama-sama film animasi, 'Rise of the Guardians' bukanlah sekuel ataupun prekuel dari 'Legend of the Guardians' karya Zack Snyder yang dirilis pada 2010. Film ini tidak melibatkan satu pun burung hantu yang lucu melainkan kumpulan pahlawan super yang sosoknya sudah pernah kita kenal sebelumnya.

Jack Frost (disuarakan oleh Chris Pine) kebingungan ketika menyadari dirinya bangun dari sebuah danau yang beku. Tubuhnya lebih ringan, bisa terbang, dan yang lebih hebat dia bisa membekukan apapun yang disentuhnya dengan sebuah tongkat ajaib. Jack Frost tidak pernah seceria ini.

Sampai akhirnya datanglah sebuah ancaman kejahatan yang dibuat oleh Pitch Black (disuarakan oleh Jude Law). Seperti halnya Jack Frost, dia menginginkan bahwa semua anak percaya padanya agar anak-anak bisa melihat sosoknya. Black gemar memasukkan mimpi buruk kepada semua anak-anak di muka bumi. Anak-anak kecil yang ketakutan adalah resep sempurna untuk rencana jahatnya. Dan ini membuat para Guardians murka.

Guardians adalah sekumpulan tokoh ajaib yang ditugaskan untuk membahagiakan anak-anak di seluruh dunia. Personelnya antara lain seorang Sinterklas yang unik (disuarakan oleh Alec Baldwin), Tooth Fairy yang ceria (Isla Fisher), Sandy yang supercute dan Easter Bunny yang super tough (Hugh Jackman). Mereka berempat bersiap untuk menumpas Pitch Black bersama-sama. Sampai akhirnya Man on the Moon mengeluarkan lagi satu pengumuman bahwa ada seorang lagi Guardians yang terpilih. Dan dia adalah Jack Frost!

Diangkat dari seri 'The Guardians of Childhood' karya William Joyce,' Rise of the Guardians' menawarkan petualangan dan pertempuran yang seru. Bahkan lebih seru dari film live action kebanyakan. Animasi yang satu ini tidak berlama-lama untuk memperkenalkan konflik, dan begitu Pitch Black muncul, semuanya menjadi serbaseru dan menguras adrenalin.

Seperti halnya Pixar yang selalu menawarkan animasi kelas satu, Dreamworks Animation berusaha sekuat tenaga untuk menampilkan visual yang memukau. Hasilnya tidak pernah mengecewakan. Dengan track record seperti 'How To Train Your Dragon' atau 'Madagascar', 'Rise of the Guardians' patut disebut sebagai salah satu animasi yang paling berkilau tahun ini.

Setting-nya supermegah. Mulai dari kerajaan Sinterklas yang sangat ramai dan hiruk pikuk, negeri kahyangan Tooth Fairy yang indah dan menakjubkan, ruang bawah tanah Easter Bunny yang colorful dan dreamy sampai "kantor" Pitch Black yang gelap dan gloomy. Semua ditampilkan dengan grafis yang membuat mata Anda terhibur.

Semua excitement itu akan bertambah jika Anda menontonnya dalam bentuk 3D. Ketika para Guardians kejar-kejaran menangkap Pitch Black di udara, Anda seperti ikut terbang bersama mereka. Sungguh pengalaman sinematis yang menarik.

Film ini adalah salah satu contoh klasik bagaimana sebuah cerita yang sudah sering disajikan bisa menjadi sebuah film yang menarik. Mengingatkan saya pada animasi mahal CGI karya Robert Zemeckis, 'The Polar Express', film ini terasa lebih cool. Ajak seluruh keponakan Anda, dan mari kita sambut Natal yang sudah dekat bersama para Guardians!

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.


(mmu/mmu)