"Men-direct bola itukan tidak hanya men-direct 11 kali 2 orang ya. Tetapi juga men-direct penontonnya, ribuan penonton. Bagaimana ekspresi mereka saat gol tercipta, bagaimana pada saat pelanggaran, saat tendangan pojok, dapat kartu kuning atau kartu merah, itu kan ekspresi mereka pasti beda-beda. Buat saya itu yang susah," ungkap Hanung saat ditemui usai premiere 'Tendangan dari Langit' di Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2011) malam.
Hanung telah sukses dengan film bertema agama 'Sang Pencerah' dan 'Ayat-ayat Cinta'. Saat mengarahkan kedua film tersebut, Hanung tidak terlalu mengalami kendala berarti untuk mengarahkan pemainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena merasa tidak ahli di bidang sepakbola, Hanung pun menggandeng orang-orang yang kompeten. Penulisan skenario diserahkan kepada Fajar Nugroho yang memiliki latar belakang di dunia perfilman, dan mengerti sepakbola.
Sementara dari segi koreografi sepakbola, Hanung mendapat bantuan dari Pelatih Persema Malang yang akrab disapa Coach Timo. Selain memberikan hiburan lewat 'Tendangan dari Langit', sutradara berusia 35 tahun itu ingin memberikan pesan bagi generasi muda Indonesia.
"Ini film tentang Inspirasi. Ini film yang menginspirasi anak muda untuk dapat meraih impiannya dengan kerja keras. Tidak ada dikotomi antara pusat dan daerah. Walaupun tentang anak daerah yang mencoba meraih impiannya," tutupnya.
(ich/hkm)