Tidak hanya melibatkan para pemain film berpengalaman, Hanung juga mengajak serta salah satu ustad bernama, Guntur Bumi atau yang lebih dikenal dengan ustad Cilik. Pria yang pernah menjadi ustad di program 'Sang Pemburu Hantu' itu berperan sebagai seorang ulama.
"Tayangan film ini adalah toleransi beragama yang fenomenal. Memang di Indonesia ada berbagai agama. Bagaimana penerapan di masyarakat yang di mana negara Indonesia itu adalah negara yang paling toleransi di antara negara lain," jelas Guntur saat dihubungi wartawan via ponselnya, Kamis (20/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 1998 sampai 1999 di kota-kota lain ada terjadi kasus SARA. Justru di Semarang tidak ada bentrok-bentrok seperti itu. Dan sekarang syuting tinggal 2 hari lagi," jelasnya.
Hanung pernah bercerita kalau dirinya sudah lama memiliki keinginan untuk membuat film yang bercerita tentang indahnya toleransi antarumat beragama. Masa kecil sutradara kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 itu dihabiskan di lingkungan yang amat menghargai perbedaan keyakinan.
Hanung menyiapkan dana yang cukup besar untuk film yang bertujuan bukan komersil. Dengan dana sekitar Rp 5 miliar, ia berusaha realistis dengan hanya menargetkan 1 juta penonton. Kehadiran penyanyi Glenn Fredly dalam film tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri.
(ebi/ich)