"Yang harus kita kontrol mungkin adalah pembuatan film secara asal-asalan, maksud saya kecenderungan seperti itu lebih baik dikontrol," kata Ketua Festival Film Indonesia (FFI) Niniek L Kariem dalam konferensi pers FFI 2010, di Blitzmegaplex, Pacific Place, Jakarta, Selasa (4/5/2010).
Menilai film Indonesia harus obyektif. Bila mengedepankan keburukan, maka keburukan yang akan ditemukan. Tapi, menurut Niniek, sebenarnya saat ini banyak film Indonesia yang bagus. Banyak film berkualitas bermunculan yang mempesona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhir-akhir ini di tengah film yang banjir pujian seperti 'Laskar Pelangi', 'Sang Pemimpi', dan King', film-film horor yang mengumbar sensualitas tubuh juga bermunculan. Sebut saja film 'Air Terjun Pengantin', 'Mati di Ranjang' (Tiran), 'Hantu Datang Bulan' dan 'Suster Keramas'.
(iy/eny)