Irene, Seulgi, Wendy dan Joy resmi debut pada 1 Agustus silam lewat sebuah single berjudul 'Happiness'. Lagu bersemangat dan penuh pesan positif yang didominasi lirik rap serta dipadu dengan nuansa urban euro-pop itu, terbilang sukses di chart.
Bagaimana tidak, tak sampai sebulan sejak debutnya lagu ini bisa jadi kandidat juara di acara musik televisi. Ini merupakan prestasi tak biasa yang bahkan tak bisa diraih senior mereka, EXO, saat debut tahun 2012 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai disitu, nama Red Velvet sendiri juga sempat bermasalah dengan sebuah band indie di Korea. Band yang juga bernama Red Velvet menganggap manajemen sebesar SM Entertainment terlalu menggunakan kekuasaan mereka sebagai manajemen besar di Korea, sampai tak peduli dengan nasib band-band indie.
Meski demikian, satu per satu masalah pun bisa diselesaikan dengan baik oleh manajemen. Bagian kontroversial dalam video musik dihapus, masalah kesamaan nama berakhir dengan damai sementara soal kesamaan logo seolah terlupakan dan tak ada lagi kelanjutannya.
Berbagai masalah yang mengikuti debut Red Velvet secara tidak langsung mengangkat nama mereka sebagai sebuah grup di bawah payung SMTOWN. Sedikit demi sedikit, popularitas mereka pun menanjak seiring dengan bertambahnya jumlah fans dari dalam dan luar Korea. Pesona wajah cantik--tipikal artis SM Entertainment--dan rambut ombre pink, oranye, biru dan hijau Red Velvet memang sulit ditolak.
Main Stage KPop detikHOT hari ini akan banyak membahas soal grup bungsu adik f(x) ini. Jangan sampai terlewat!
(ron/ron)











































