Sejak aktif lebih dari sedekade lalu, .Feast dikenal sebagai band yang sering mengangkat isu sosial dan politik. Lagu debutnya, Camkan, bercertia mengenai kegelisahan terhadap kebebasan beragama di negeri ini.
Lagu berikutnya yang juga menjadi idola banyak orang adalah Peradaban, mengenai budaya yang tak akan luntur di Indonesia. Selain itu, ada juga Berita Kehilangan soal kriminalisasi yang terjadi, seperti perkosaan hingga terorisme.
Baca juga: Kenapa Ada Tanda Titik di Depan Nama .Feast? |
Namun lirik-lirik tersebut belakangan cukup memudar. .Feast mengklaim mereka akan tetap dan marah, meski emosi itu akan disalurkan untuk hal yang lainnya. Setidaknya itu resolusi mereka di lepas dari perilisan mini album terakhirnya, Aliansi Earth-03 (Remix).
"Ya kayak nggak semua marah itu kita harus teriak-teriak gitu," ujar Baskara, personel .Feast.
"Di (lagu) Abdi Lara Insani kita sudah terakhir ngomongin itu," timpal Dicky, rekannya.
Perbincangan detikHOT dengan .Feast di Main Stage belum selesai. Topik juga kemudian mengarah kepada sang vokalis, Baskara dan alter ego yang dimilkinya dalam beberapa proyek musik di luar .Feast.
Obrolan yang ringan ini juga merekam mengenai fakta unik hingga pengalaman manggung tak terlupakan oleh .Feast.
Simak semua obrolannya di Podcast Main Stage atau tayangan video di 20detik berikut ini.
Simak Video "Video: Lexus Feast 2025 Hadirkan Sajian 'The Pinnacle of Luxury'"
(dar/mif)