Badai Romantic Project mengeluarkan single baru berjudul Jahat. Kali ini band yang beranggotakan Badai (piano), Bona Ambarita (bass) dan Juliansyah Putra (vokal) itu bercerita mengenai sakitnya dikhianati orang yang dicinta lewat lagu.
"Sebenernya sih nggak ada lirik jahat di lagunya, tapi semua yang ada di lagu itu tuh jahat ceritanya," ungkap Badai saat berkunjung ke kantor detikcom, baru-baru ini.
Lagu itu sebenarnya telah digarap sejak 2017, akan tetapi di tahun yang sama, Badai Romantic Project beristirahat sejenak selama tiga tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengalami pergantian label rekaman, Badai Romantic Project pun teringat mereka masih memiliki lagu yang belum mereka keluarkan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk merilis Jahat menandai kembalinya mereka ke dunia musik.
"Ini sudah dari tahun 2017 rekamannya. Tiba-tiba kami inget ada master yang belum dirilis. Butuh tiga tahun untuk kami hibernasi. Nggak tahu menunggu momen, nggak tahu momennya pas," tutur Badai.
Menurut para personel Badai Romantic Project, saat menulis lagu yang bertemakan tentang perselingkuhan tersebut, mereka terinspirasi oleh cerita dari orang-orang sekitar mereka.
Akan tetapi ketika lagunya keluar, mereka malah merasa lagu itu cocok dengan banyak cerita drama Korea Selatan (drakor) yang sedang digandrungi oleh masyarakat.
"Ini kan lagunya tentang lo punya pasangan, hidupnya sudah saling tahu, ternyata dia aktor yang sangat luar biasa, men-setting segala sesuatu hingga ternyata lo tergantikan oleh orang lain, tanpa disadari drakor-drakor kayak gitu kan," jelas Badai.
"Sebenernya terinspirasinya bukan dari drakor banget, tapi dari drama-drama kehidupan yang terjadi baik teman-teman gue atau siapapun itu. Karena drakornya begitu, ada 60 persen begitu, bisalah dianggep lagu ini relate ke drakor," sambungnya.
Meski dirilis di tengah berlangsungnya masa pandemi virus Corona, tapi Badai Romantic Project mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti saat merampungkan lagu Jahat.
"Kalau pun materi ini belum rampun, mungkin kami ada banyak kesulitan, untungnya masternya sudah ada dari beberapa tahun lalu," ujar Bona.
(srs/dar)