Steven & Coconut Treez dikenal sebagai grup musik reggae kenamaan di Tanah Air. Dalam wawancara dengan detikHOT, mereka membagikan cerita bagaimana mereka menemukan musik reggae.
Sebelum bergabung menjadi grup reggae, masing-masing personel Steven & Coconut Treez memiliki ketertarikan pada genre musik yang berbeda-beda satu sama lain.
"Kalau di zaman gue, pada tahun itu jarang musisi reggae yang punya background memang reggae, karena reggae pada saat itu adalah genre yang sangat muda, sangat baru," tutur Steven ditemui di kantor detikHOT, baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Background-nya gue suka alternatif, rock, Rival suka jazz, Tege suka metal, Gocai suka campursari, jadi background-nya beda-beda," lanjut dia.
Vokalis Steven N. Kaligis mengaku dirinya mengenal reggae karena mendengarkan lagu-lagu milik Bob Marley. Akan tetapi, yang unik justru perkenalannya dengan Bob Marley bermula dari kesukaannya pada Red Hot Chilli Peppers.
Di masa kecil, Steven sebenarnya sudah pernah mendengarkan lagu Bob Marley yang diperdengarkan oleh pamannya. Namun pada saat itu, ia belum mengetahui siapa musisi di balik lagu tersebut.
Ia baru mengenal Bob Marley lewat lirik dari lagu 'Give It Away' milik Red Hot Chilli Peppers yang berbunyi, "Bob Marley poet and a prophet // Bob Marley taught me how to off it // Bob Marley walkin' like he talk it."
"Karena ada liriknya, (penasaran) siapa ini Bob Marley, pas gue cari, 'Oh ini biangnya yang mempopulerkan reggae'. Akhirnya baru gue kulik misi-misi dia," cerita Steven.
Mengusung reggae dalam musiknya, para personel Steven & Coconut Treez tertarik memiliki alasan mengapa mereka begitu tertarik pada genre tersebut.
"Justru kami belajar banyak dari reggae, reggae itu kami anggap sebagai budaya. Bob Marley memperkenalkan budaya Jamaica itu lewat reggae, nah budaya Indonesia itu apa? Kami ingin ngenalin reggae itu lewat budaya kita, budayanya apa, itu yang kami coba angkat," jelas Rival.
(srs/imk)