Jakarta -
Terbentuk pada 2004, tahun ini
Gugun Blues Shelter (GBS) telah menginjak usia 15 tahun. Dalam belasan tahun kariernya itu, mereka konsisten menjaga gawang musik blues.
Tahun ini, trio beranggotakan Gugun (gitar), Fajar (bass) dan Bowie (drum) merilis album kesepuluh bertajuk 'GBS FEST'.
Nama untuk album tersebut berangkat dari berbagai eksplorasi warna musik yang tertuang dalam lagu-lagunya, sekaligus bentuk ungkapan keinginan mereka untuk mewujudkan festival impian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musiknya beragam sekali di album ini, kesannya kaya di sebuah festival. Kalau festival kan (warna musiknya) macam-macam," kata Gugun saat bertandang ke kantor detikHOT untuk tampil di
Main Stage, baru-baru ini.
"Terus kami punya khayalan, gimana kalau sewaktu-waktu kami punya festival sendiri. Kami undang band yang menurut kami asik, keren, untuk main di situ," sambungnya.
Dalam album ini, mereka menunjuk Steven Santoso sebagai peramu tata suara dalam hal mixing dan mastering. 'GBS FEST' juga dijual dalam format yang berbeda dari album-album sebelumnya.
Diperjualbelikan di situs Beli Album Fisik, album 'GBS FEST' dirilis dalam bentuk boxset seharga Rp 350 ribu.
Di dalam boxset itu terdapat tiga cakram padat (CD) yang terdiri dari CD audio, minus one, dan lesson, ada pula kaus, dan suvenir.
Menariknya, album boxset tersebut dirilis dalam tiga seri. Masing-masing personel memiliki serinya tersendiri. Seri yang dipilih menawarkan suvenir yang berbeda.
"Serinya Gugun, Fajar, Bowie. Kalau serinya Gugun tuh ada pick gitar, terus serinya Fajar ada pick bass, kalau Bowie, kunci drum," jelas Gugun.
Ide membuat boxset tersebut tak lepas dari pertemuan mereka dengan Erix Soekamti, personel band Endank Soekamti yang sekaligus merintis situs Beli Album Fisik.
"Awalnya sih hanya, kami harus bikin sesuatu yang berbeda. Waktu itu, kepikirin cuma bikin CD semacam memorabilia atau merchandise. Sambil berjalan, kami bertemu dengan Erix Soekamti. Kami brainstorming, apa yang harus kami buat," cerita Gugun.
Total ada delapan lagu dalam album tersebut. "Benang merahnya pasti ada, tapi kami banyak eksperimen di sound," ujar Gugun.
Disinggung mengenai bakal seperti apa festival yang mereka impikan apabila hal itu benar-benar terlaksana, Gugun menjawab, festival tersebut tidak akan berskala terlalu besar, namun akan memperkenalkan jenis-jenis musik yang mempunyai akar yang sama dengan blues.
"Dulu kami pernah main di sebuah festival di Belanda, jadi kami main di suatu stage yang bentuknya tuh kaya teras rumah koboi. Di kepala gue tuh kaya gitu," tutur Gugun.
Halaman Selanjutnya
Halaman