Hal tersebut sempat menjadi pukulan tersendiri bagi 7 personel lainnya. Sempat merasa kehilangan, kini Orkes Nunung Cs pun memutuskan untuk melanjutkan langkah mereka dalam karier musik.
Hanya saja, mereka menolak menambah personel pengganti. Alasannya, mereka tetap ingin mengenang dan tak ada yang dapat menggantikan Kudil yang sudah sejak awal merintis karier bersama-sama mereka.
"Kami nggak nambah orang lagi, kami mutusin agar musik ini root-nya masih sama almarhum Kudil juga. Kami pikir yang bisa ngimbangin cuma dia, nggak ada yang bisa ngegantiin dia," kata Budi kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orkes Nunung Cs mengaku memang dari 15 tahun berkarya, yang membuat mereka bertahan adalah karena mereka bekerja secara kekeluargaan. Rekan-rekan sesama personel dianggap tak ubahnya sebagai anggota keluarga.
"Yang bikin kami masih solid itu karena etosnya juga karena etos kekeluargaan gitu. Wajarlah sebuah band itu berantem beda visi misi atau apa, cuma pada akhirnya ya kami bisa menyelesaikan itu karena pada akhirnya kami semua menganggap bahwa kami itu adalah keluarga," terang Budi.
Karena merasa bagai sebuah keluarga itulah mereka pun masih ingin merawat kenangan tentang Kudil hingga kini. Salah satunya dalam lagu 'Jangan' yang digunakan untuk soundtrack 'A Man Called Ahok', mereka sama sekali tak mengubah arasemen mandolin dari lagu tersebut.
"Kami sebenernya masih merasa kehilangan sampai sekarang, tapi kan justru kalau kami tidak meneruksan, kan kesannya malah tidak mewarisi legasi yang sudah dibikin. Beberapa lagu kaya lagu 'Jangan' itu instrumen mandolinnya tidak kami ubah sama sekali karena kami anggap itu ciri khasnya kudil," urai Budi. (srs/nu2)