Baginya, lagu-lagu tersebut merangkum apa yang ia lewati dan rasakan sejak 2015, ketika ia merilis debut album berjudul 'Fabian', hingga kini. Perjalanan bermusiknya yang tak selalu mulus dijadikannya inspirasi dalam menulis lagu-lagu di album keduanya itu.
"Dari dulu kan saya mengimpi-impikan jadi musisi, bayangannya kayanya gini dan ternyata, setelah dijalani, hidup jadi musisi ternyata rasanya gini. Menarik ya, ada naik-turunnya dan sebagainya. Saya mencoba di album 'Surat' ini konsepnya gimana perjalanan hidup saya selama main musik, jadi semua lagunya bercerita tentang itu," ungkap Fabian kepada detikHOT, baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, lagu-lagu yang ada di albumnya pun menjadi suatu yang personal yang berangkat dari pengalaman pribadinya. Sebut saja single 'Not Tonight' yang bercerita mengenai bagaimana ia belum mau menyerah begitu saja meski melewati banyak cobaan dalam karier bermusiknya.
Baca juga: Sepucuk 'Surat' dari Fabian Winandi |
Atau lagu 'Pelipur Lara' menurutkan tentang bagaimana ia ingin musiknya dapat menjadi pelipur lara untuk para pendengarnya. Di album tersebut terdapat juga lagu 'We Ara Family' yang merupakan ungkapan rasa cintanya kepada keluarga yang selalu mendukungnya.
Sedangkan dua tembang cinta yang terdapat pada album tersebut, 'Surat' dan 'Makna' justru ia sengaja tulis karena terinspirasi dari teman-temannya yang menikah satu per satu.
"Selama periode saya bermusik itu, banyak teman-teman saya yang menikah. Jadi waktu itu sempet seminggu ada tiga undangan. Wah saya mau bikin ah lagu cinta buat teman-teman saya kalau mereka menikah dan akhirnya udah kesampean bawain lagu sendiri di pernikahan teman-teman," ceritanya.
Untuk penggarapan album 'Surat', Fabian Winandi memproduseri sendiri albumnya tersebut. Hanya saja dalam prosesnya, ia turut dibantu oleh Ari 'Aru' Renaldi, yang sebelumnya menjadi produser untuk album pertamanya, dan Tesla Manaf.
Baca juga: Lagu Baru Fabian Winandi untuk Ultah Ibunda |
Fabian Winandi pun berupaya agar ketika pendengarnya mendengarkan lagunya, mereka bisa memperoleh rasa yang tidak jauh berbeda dari ketika menonton aksi panggungnya secara langsung.
"Saya ingin ngehadirin album 'Surat' itu dari track satu sampe track terakhir itu kaya kalau teman-teman lihat saya live gitu. Jadi urutan lagunya dari yang upbeat slow, upbeat lagi, slow lagi gitu. Jadi teman-teman tuh kaya (nonton) live gitu," tuturnya. (srs/dar)