Terry, Berhijrah, dan Musik: Dari Ragu hingga Kesempatan Menyanyikan Lagu Religi

Main Stage

Terry, Berhijrah, dan Musik: Dari Ragu hingga Kesempatan Menyanyikan Lagu Religi

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 15 Nov 2017 16:16 WIB
Terry. Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Penyanyi Terryana Fatiah Shahab atau Terry telah dua tahun memutuskan untuk mengenakan hijab. Baginya, perjalanan mengenakan hijab adalah sebuah hijrah dengan berbagai proses pergolakan batin.

Meski demikian, Terry mengaku bersyukur terhadap keputusannya tersebut. Pasalnya, sejak mengenakan hijab, berbagai kesempatan baru justru datang menghampirinya. Salah satunya adalah menyanyikan lagu religi.

Di 2015, Terry berkesempatan menyanyikan lagu berjudul 'Naiwaitu' yang bercerita tentang ibadah puasa. Baginya, proses dirinya mengenakan hijab memberikan pengaruh yang cukup besar kepada musiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terry, Berhijrah, dan Musik: Dari Ragu hingga Kesempatan Menyanyikan Lagu ReligiFoto: Muhammad Ridho


"Pengaruhnya ngaruh banget, dengan aku jadi punya kesempatan menyanyikan lagu religi dua tahun lalu. Alhamdulillah banyak juga sih yang seneng karena warnanya baru, di situ aku masukin nuansa arabian. Dengan keadaan yang sudah ketutup kayanya nggak malu-maluin kali yah nyanyiin lagu religi," ceritanya kepada detikHOT.

Pada akhirnya kini Terry mensyukuti keputusannya. Meski awalnya ia sempat merasa ragu dengan lagu-lagu yang ia nyanyikan.

Selama ini, Terry lekat dengan citra penyanyi yang kerap membawakan lagu-lagu sendu bertemakan patah hati. Hal tersebut yang membuat hatinya gusar dan bertanya-tanya apakah lagu-lagu tersebut memawba manfaat pada pendengarnya.



"Karena gini, hijrah itu kan berhubungan sama sesuatu yang intimate sama Tuhan, sementara aku sempet kaya gimana sih, 'ih gue nih gue pakai hijab tapi kaya nggak ngasih efek yang oke ya ke pendengar gue'," kisahnya.

Kebimbangan tersebut terus berlanjut di awal perjalanannya, hingga akhirnya ia menemukan bahwa lagu-lagu balada cinta yang ia nyanyikan justru bisa menjadi teman bagi para pendengarnya ketika mereka sedang terpuruk.

Hal itu ia temukan setelah mendapat sejumlah pesan dari para penggemarnya di media sosial. Sejumlah penggemarnya justru mengaku terhibur dan bisa melupakan apa yang mereka rasakan saat mendengar lagu balada dari Terry dan ketika sang penyanyi membalas pesan mereka. Terry pun menganalogikan musiknya sebagai obat.

"Obat itu kan racun ya sebenernya. Orang lagi sakit badannya lagi punya racun. Racun ya dilawannya pakai racun, jadi anggaplah lagu aku itu malah bikin orang nangis-nangis, gagal move on. Tapi ada orang mau cerita (lewat pesan di media sosial), alhamdulillah. Biasanya kan orang ada gap sama pendengar, tapi aku nggak. Jadi akhirnya jelasin, mostly akhirnya jadi curhat sampai akhirnya mereka ngerasa seneng. I feel blessed," urainya.

Terry, Berhijrah, dan Musik: Dari Ragu hingga Kesempatan Menyanyikan Lagu ReligiFoto: Muhammad Ridho


Terry mengaku sebenarnya ia tidak selalu menyanyikan lagu-lagu balada yang sendu. Ia menyebutkan ia pernah berkolaborasi dengan penyanyi legendari Titiek Puspa membawakan lagu yang energik.

Selain itu, ia juga pernah menulis lagu untuk penggemarnya yang berjudul 'Mari Bernyanyi' dengan lirik dan melodi yang terdengar ceria.



Hanya saja, menurutnya, justru lagu-lagunya yang bernuansa sendu itu yang menjadi hits dan dikenal orang banyak.

"Sebenernya kalau orang yang ngikutin Terry, mungkin tahu dalam satu album, Terry tuh banyak nuansanya. Cuma karena kebanyakan cuma ngikutin yang hits, jadi mungkin kenalnya yang gitu," ungkapnya.



(srs/dar)

Hide Ads