Nama Eka Gustiwana adalah produser sekaligus orang yang berada di balik pembuatan lagu ini. Kepada detikHOT, Winda Viska menceritakan kisahnya tentang lagu tersebut.
Lagu tersebut awalnya merupakan lagu yang ia persembahkan untuk sang suami di hari pernikahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski awalnya sengaja menciptakan lagu untuk menjadi lagu di hari pernikahannya, akan tetapi tiga tahun kemudian, ternyata rencana tersebut berubah.
![]() |
Kerinduan Winda Viska untuk kembali bernyanyi dan menelurkan lagu yang membawanya untuk kemudian mengarasemen ulang lagu ini.
"Terus tiga tahun kemudian, anak sudah 2,5 tahun juga, tiba-tiba gue kangen, gue sering off air kan jadi pengen di antara lagu-lagu itu ada lagu sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Tiga Tahun Vakum, Winda Viska Kembali dengan 'Sempurnalah Hidupku'
Ia kemudian menelpon produsernya, Eka Gustiwana. "Ternyata kata Eka, suamiku udah telepon duluan. Jadi yaudah, udah di-support, direstui, ya aku berterima kasih banget lah sama suami aku," ujarnya lagi.
Ia kemudian memproduksi lagu tersebut. Winda mengungkapkan, proses produksi lagu tersebut tidaklah lama.
Lagu 'Sempurnalah Hidupku' diproduksi dalam jangka waktu satu bulan, lengkap dengan proses mixing dan mastering. Singkatnya waktu tersebut diakuinya karena ia ingin merilis lagu tersebut tepat di hari ulang tahun sang suami.
Arasemen Ulang
Diakui Winda Viska, saat pertama kali lagu tersebut direkam untuk diedarkan di CD yang menjadi souvenir pernikahan mereka, lagu tersebut dibawakan dengan format full band.
"Di arasemen ulang, bener-bener ulang. Kalau yang pertama tuh aturan lagu jaman baku banget lah," tuturnya.
Ada alasan yang melandasi mengapa ia dan Eka Gustiwana ingin lagu tersebut diarasemen dengan musik yang lebih minimalis.
![]() |
"Kalau dulu tuh gue nyanyi pengen yang ngeliatin power, kalau sekarang gue cuma pengen lagunya dinikmatin orang, gue pengen meaningnya dinikmati orang, jadi jangan yang macem-macem," ungkapnya.
Winda pun mengibaratkan lagu sebagai makanan. Lagu yang diproduksi dengan banyak instrumen musik dianalogikannya sebagai masakan dengan banyak bumbu.
"Kalau cuma sedikit aja, misalnya udah tau pakai bawang, garem pasti rasanya enak, jadi rasa asli lagunya tetap terasa. Itu yang kami (Winda dan Eka) nggak pengen sampai hilang," urainya lagi. (srs/dar)