Nama grup musik Marjinal dan Strife berulang kali terucap saat detikHOT melakukan wawancara dengan Disc Jockey (DJ) paling populer di Jakarta, mungkin juga Indonesia saat ini, Dipha Barus. Sontak dua nama itu menyentil.
Siapa yang menyangka, ketika berbicara dengannya, justru Dipha menyebut dua nama dedengkot musik punk dalam dan luar negeri tersebut. Apa peranan mereka bagi DJ bernama asli Dipha Kresna Aditya Barus itu.
Itulah yang menarik dari Dipha Barus. Musik-musik punk ternyata adalah akar bermusiknya sejak lama, jauh sebelum dirinya menjadi sosok idola di balik turntable.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama gue nongkrong dengan teman-teman Taring Babi, teman-teman Marjinal. Gue banyak tahu musik dari teman-teman skateboard. Makanya, buat gue, memainkan dance music, memainkan musik trap yang sekarang lagi hits itu rasanya sama kaya lagi nonton konsernya Strife," sambungnya lagi seraya tertawa.
Memang, perjuangan Dipha sama mandirinya dengan band-band punk idolanya itu. Tak ada pendidikan khusus, melainkan hanya televisi dan YouTube yang menjadi gurunya.
"Gue aktif itu sekitar 2008-2009. Sebelumnya, gue kuliah di Malaysia, terus bokap meninggal dan gue pulang ke Jakarta. Lulus SMA dan selama di Malaysia itu gue otodidak belajar DJ. Bokap itu kan kolektor plat, nah yang musiknya house gitu, gue sambung-sambungin ke acara MTV Club di TV," kenang Dipha.
"Pelajaran DJ gue itu yang menyambungkan dari plat ke TV. Terus gue belajar-belajar juga di YouTube. Udah, dari situ aja," tandasnya.
Seluk-beluk Dipha Barus masih akan banyak tersaji di detikHOT. DJ yang baru saja merilis single itu didaulat sebagai tamu 'Main Stage' detkikHOT minggu ini! Simak terus ya! (mif/mmu)











































