Bicara karier Endank Soekamti, sepertinya tidak usah diragukan lagi. 15 tahun berdiri dengan tujuh album dan belasan hits, serta berbagai produk usaha kreatif yang menjanjikan.
Tapi, apakah yang didapat saat ini berarti Endank Soekamti telah meraih mimpi besarnya? Jawabanya, tidak. Karena Erix, Dory dan Ari masih punya satu mimpi tertinggi, mimpi yang 'muluk', mimpi yang sebetulnya pelan-pelan sudah dikerjakan. Mimpi itu adalah melakukan revolusi musik Indonesia.
"Yang selanjutnya dari kami adalah me-revolusi musik Indonesia. Pertama-tama kami membuat musisi-musisi itu cemburu dengan apa yang kami lakukan sekarang. Selanjutnya adalah Endank Soekamti akan membuat infrastruktur yang bisa dipakai bersama-sama tanpa kontrak, nggak eksklusif dengan musisi-musisi se-Indonesia. Infrastruktur yang paling utama yang akan dibuat adalah sistem pendistribusian karya," buka Erix saat bertamu ke kantor detikHOT beberapa waktu lalu.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Blue print-nya yang akan kami share ke teman-teman musisi. Bukan untuk memiliki mereka tapi membiarkan dan membantu mereka berjalan dengan perusahaannya sendiri," lanjutnya.
Hebatnya, cara itu ternyata sudah berhasil menarik minat sebuah band rock legendaries, Slank. Band berumur 33 tahun itu menjadi yang pertama menjajal sistem dan sarana milik Endank Soekamti.
"Untuk awal, aku sudah masuk ke Slank, dengan treatment yang sama. Dengan begitu aku juga jadinya bisa memanfaatkan komunitas mereka untuk membesarkan sistem ini bersama-sama. Sehingga nantinya bisa melakukan cross distribution dan market," pungkas Erix tersenyum puas sekaligus mengakhiri 'Main Stage' di detikHOT.
(mif/nu2)