Bagaimana Industri Musik Indonesia di 2016?

Jakarta - Industri musik Indonesia setiap tahun pasti mengalami perubahan. Setiap 'pelaku' industri musik pun selalu punya rencana menyambut tahun baru.

Seperti memasuki 2016, tentunya setiap label rekaman musik pasti punya list apa yang mereka mau lakukan. detikHOT pun mencoba memaparkan apa yang mereka akan lakukan untuk industri musik Indonesia di 2016.

Agar bisa melihat dari berbagai sudut pandang, detikHOT mencoba menggali dari empat label dengan latar belakang yang berbeda. Ada yang memang punya induk internasional, label rekaman lokal hingga yang berkutat di industri musik indiependent.

Seperti apa pandangan mereka? Pertanyaan tersebut seperti akan terjawab di setiap minggu dari Main Stage detikHOT bulan ini.

Untuk minggu pertama di Januari 2016, ada label Sony Music Entertainmet (SME) Indonesia yang coba bercerita apa yang mereka ingin lakukan di tahun baru ini. detikHOT pun berkesempatan untuk berbincang hangat dengan Managing Directornya SME Indonesia, Alexander Sancaya.

Perbincangan dibuka dengan cerita bagaimana seorang yang awalnya berkutat di dunia finance bisa menjelma jadi 'bos' sebuah label besar seperti SME Indonesia. Sosok pria yang akrab disapa Pak Alex itu pun berbagi sedikit ceritanya.

"Saya seorang pencinta musik dan senang dengan berbagai musik, ikut berbagai paduan suara. Tapi saya tidak pernah bekerja dengan berhubungan dengan musik," ungkapnya dengan ramah memulai perkenalannya.

"Saya lulusan Akuntansi Universitas Gajah Mada, kemudian setelah lulus saya pernah kerja di perusahaan yang berhubungan dengan financial. Sebelumnya saya ada di perusahaan farmasi. Awal ditawarin ya menarik juga," sambungnya menuturkan background pendidikan dan awal pekerjaannya.

Seperti apa kisah selanjutnya? Bagaimana seorang Alexander Sancaya menjalankan bisnis di label rekaman sebesar Sony Music Entertainmet Indonesia? Simak terus Main Stage detikHOT hari ini! (fk/ron)