Cerita di Balik Lagu Tersulit GAC di Album 'Stronger'

Main Stage

Cerita di Balik Lagu Tersulit GAC di Album 'Stronger'

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Rabu, 23 Des 2015 10:33 WIB
Foto: Reno/detikHOT
Jakarta -

Album 'Stronger' memuat 10 lagu terbaru dari grup vokal Gamaliel, Audrey dan Cantika (GAC). 10 lagu dengan materi penuh semangat, tanpa sedikit pun rasa galau.

Ada 'Bahagia' yang menjadi single hits perdana dan ramai di-request di banyak radio dan soundtrack berbagai acara. Lebih balada, single selanjutnya adalah 'Cinta'. Tapi, ada juga 'Untuk Indonesia' yang kompak diberi gelar lagu tersulit di album bersampul monochrome tersebut.

Di suatu siang di Kantor Sony Music Entertainment Indonesia, GAC menceritakan kisah di balik lagu tersebut kepada detikHOT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya, kita sok ide mau nulis lirik tentang Indonesia. Idenya adalah pengen mix and match sound-sound Indonesia dengan pentatonix. Nah, pas musiknya jadi, ternyata bikin liriknya bingung," buka Gamal.

"Akhirnya kita bukalah referensi musisi-musisi Indonesia yang punya lagu nasionalis. Dari Cokelat sampai Guruh Soekarno Putra, wah liriknya yang puitis-puitis gitu, cantik, yang manis, itu nggak cocok sama musik kita yang udah jadi. Sampai dua hari itu belum ada ide untuk lirik, Cantika take vokal duluan, aku sama Audrey kaya lari-lari di depan studio di Swedia sambil main salju gitu cari inspirasi," kenang Gamal lagi seraya tertawa.



Hingga akhirnya jadi, lagu 'Untuk Indonesia' menjadi track penutup. Seakan menjadi kesimpulan walaupun 'Stronger' dipimpin oleh A&R Sony Music Asia Pacific, Hayden Bell di The Kennel Music dan dibantu segenap komposer asing seperti Ollipop, Iggy Strange, Gustav Efraimsson dan Karen Poole, GAC tetaplah musisi Indonesia dan mereka bangga dengan itu.

"Kita mungkin dulu masih mencari jati diri gitu ya. Pas album ke-2 kita sudah punya pengalaman panggung, lebih bisa mengerti, lebih paham. Dan tim di sana, mereka sangat punya attitude kerja yang bagus. Mereka menciptakan lagu sesuai dengan yang artisnya mau, walaupun mereka nggak tahu kita siapa," tambah Cantika.

"Dan memang di sana, ada teknik rekaman yang beda. Biasa kalau di Indonesia, improvisasi itu dibatasi, bahkan bisa salah. Masa improvisasi salah. Kalau di sana kita rekaman full vokalnya pertama, terus rekaman ulang lahi itu khusus untuk improvisasi dan bebas aja. Nggak heran makanya kalau penyanyi luar itu vokalnya bisa rame," lanjut Cantika.

Selain satu lagu itu, GAC juga membocorkan kenapa nama album terbarunya 'Stronger'. Karena awalnya, mereka ingin memberi nama 'Bahagia'.

"Tadinya mau 'Bahagia', tapi kita sudah foto buat artwork dan di situ muka kita nggak ada yang bahagia juga. Mukanya kencang semua, warnanya juga begitu. Dikasih ide sama label, Kenapa nggak'Stronger'. Boleh juga, karena lagu itu lebih bisa mewakili perjalanan kita dan lagu itu adalah yang pertama ditulis di Swedia," tutup Audrey.

Setelah ini, GAC akan menceritakan pandangan mereka yang sedikit banyak telah mempelajari industri musik Indonesia. Setidaknya sejak aktif sebagai bagian Sony Music Entertainment Indonesia dari 2012 lalu. Ikuti terus GAC di 'Main Stage' detikHOT hari ini!

(mif/fk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads