Keterbatasan Bahasa Indonesia Bikin Elephant Kind Dikenal Dunia

Main Stage

Keterbatasan Bahasa Indonesia Bikin Elephant Kind Dikenal Dunia

M. Iqbal Fazarullah Harahap, M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Rabu, 18 Nov 2015 16:24 WIB
Jakarta -

Tak selamanya musisi Indonesia yang menggunakan lirik bahasa Inggris tidak nasionalis. Tak juga bermaksud menyombongkan diri dengan kemampuan bahasa Inggris di atas rata-rata.

Kadang kala, penggunaan lirik bahasa Inggris punya alasan khusus. Misalnya keterbatasan dengan kosa kata bahasa Indonesia. Seperti yang terjadi pada band pop Ibukota, Elephant Kind.

Band yang dihuni trio Bam Mastro, Dewa Pratama dan Bayu Adisapoetra itu rajin menggunakan bahasa Inggris di dua album mini miliknya. Bukan karena 'sok', tapi Bam Mastro selaku vokalis dan penulis lagu utama kebetulan terlalu lama tinggal di luar negeri sehingga susah jika harus menulis lirik dengan bahasa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"β€ŽKita pakai bahasa Inggris bukan karena mau 'sok' mendunia. Tapi karena emang kita nggak bisa nulis lagu pakai bahasa Indonesia. Terutama Bam, karena dia yang menulis lagu-lagunya. Bahkan Bam itu nggak ngerti bahasa sleng-nya juga," ungkap drummer Bayu kepada detikHOT dalam sebuah wawancara di Kawasan Radio Dalam.

"Bukannya sombong. Tapi karena nggak bisa, terbatas banget," sambung Bayu.

Pelaku yang diungkap Bayu itu juga tak bisa membantah lagi. Memang hampir 11 tahun hidup di Australia membuat Bam Mastro sang vokalis harus menerima konsekuensinya.

"Tapi, mungkin suatu hari gue udah yakin bisa, udah belajar pasti lah gue tulis lagu bahasa Indonesia. Nanti gue belajar dulu sama Ade Paloh," seloroh Bam menyebut nama sahabatnya dari band Sore.

Namun yang menarik, keterbatasan itu juga membawa trio pelantun hits 'Oh Well' itu dikenal lebih luas. Jauh hingga ke luar Indonesia seperti Turki dan Jepang.β€Ž

"Kita juga kaget, antara senang sama kaget karya kita bisa diterima dengan baik seperti sekarang. Mungkin gini ya, so far, apa yang kita bikin itu bisa sampai ke pendengar dan related langsung ke semua orang. Karena memang lirik kita berangkat dari kehidupan sehari-hari," ujar Bam yang sebelumnya menghabiskan masa kuliah di Western Australian Academy of Performing Arts.

"Banyak orang-orang, ABG-ABG yang ketemu gue ngomong dengan bahasa Inggris. Terus gue balas pakai bahasa Indonesia. Tapi, dia balas lagi dengan Inggris. Berarti memang bahasa bukan halangan lagi untuk musik," sambung Bam.

Memanfaatkan 'keterbatasan' itulah Elephant Kind siap merajut impian terbesarnya sebagai sebuah grup musik.

"Kami punya mimpi besar untuk kami sendiri dan untuk Indonesia. Kami mau main untuk sebanyak mungkin orang," tandas Bam.

Masih ada cerita seru dari Elephant Kind yang akan disampaikan. Termasuk bagaimana bocoran rencana penggarapan debut albumnya yang akan datang. Ikuti terus di detikHOT!

(mif/mmu)

Hide Ads