'Kebyar Kebyar' adalah judul lagunya, diciptakan oleh mendiang Soedjarwoto Soemarsono alias Gombloh. Lagu itu berasal dari album berjudul sama, karya Gombloh bersama grupnya Lemon Tree's Anno '69 pada 1979 silam. Lagu legendaris itulah yang didaur ulang oleh Arkarna dengan nuansa baru untuk hadiah ulang tahun Indonesia ke-70.
Siang itu, Rabu, 2 September, detikHOT dan Arkarna berbincang saat di kantor perwakilan label mereka di Indonesia, Warne Music. Sudah hampir dua bulan band yang eksis sejak 1994 itu menghabiskan waktunya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit menjawab hal tersebut. I am definitely British! Saya masih tinggal di London dan akan kembali ke sana dalam beberapa minggu. Yang pasti, Arkarna tetap memiliki hubungan spesial dengan Indonesia sejak tahun 90-an, itu kenapa kami selalu senang dan merasa terhormat untuk kembali ke sini," ujar sang vokalis Ollie Jacobs.
"Kami kagum bagaimana orang Indonesia itu sangat setia. Penggemar kami dari tahun 90-an masih setia menanti kami hingga saat ini. Indonesia memberikan kesempatan yang menakjubkan. It's a gift from the universe," timpal rekan gitarisnya Matt Hart seraya tersenyum.
Sebetulnya, jika memang Arkarna begitu tertariknya dengan Indonesia, mereka bukanlah musisi asing pertama yang melakukannya. Keith Martin dan vokalis band rock White Lion, Mike Tramp sudah jadi bukti nyata bahkan akhirnya menetap di negara tropis ini. Lantas, apakah band pelantun hits 'House On Fire' itu akan melakukan hal yang sama?
"Oh, kami belum terpikir melakukan itu. Rumah kami masih London. Tapi mungkin saja suatu hari nanti berubah pikiran," jawab Ollie yang disetujui Matt dan keduanya tersenyum.
Perbincangan detikHOT dan Arkarna tidak berhenti di situ. Masih ada beberapa hal yang coba digali dari mereka, yang saat ini bisa dikatakan sudah kehilangan nama. Bahkan mereka tinggal tersisa dua orang dari empat. Semuanya akan tersaji dalam rubrik 'Main Stage' detikHOT. Jadi, simak terus ya.
(mif/mmu)











































