Mungkin 21 tahun berlayar di Indonesia, dirasa sudah cukup bagi grup musik rock pelantun hits 'Turn Off the Light', /rif. Tidak heran, di usianya kini, Andy, Jikun, Ovy, Teddy dan Maggi memilih untuk terbang ke luar negeri.
Setelah kepulangannya dari rekaman di Abbey Road Studios, Maret, /rif langsung dihadapkan dengan padatnya jadwal konser. Seperti yang sudah dikatakan tadi, lokasi panggungnya bukan lagi di Indonesia.
Bulan Mei kemarin, /rif baru saja menghentak festival musik rock di Kanada, 'Canadian Musik Week 2015'. Respons memukau dari para penonton pun didapatkan para barudak bandung itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Responsnya positif, ada beberapa pelaku industri musik lokal yang langsung mendatangi kami, ngobrol barena dan tukar nomor telepon. Undangan untuk festival musik lainnya juga mulai berdatangan," tambah Andy lagi.
Setelah tiba di Indonesia, /rif juga harus segera bersiap lagi untuk penampilan luar negeri berikutnya. Yakni Korea Selatan, Jepang dan Inggris.
"Korea, Tokyo, Osaka jadwalnya tampil bulan Agustus. Setelah dari situ Insya Allah kembali ke London lagi," ungkap Andy.
Tanpa maksud mengecilkan Indonesia sebagai tanah kelahiran dan pasar musiknya, tapi /rif memang sedang menjalankan misi khusus. Sembari memperkenalkan album terbarunya yang direkam di Abbey Road Studios, /rif ingin karyanya bisa bersaing di pasar dunia.
"Mungkin kemarin sempat bersemedi tentang apa yang harus dilakukan untuk album baru. Nah, kebetulan kita ketemu promotor, Trilogy Live. Mereka yang sering bawa artis luar ke Indonesia sekarang mau bawa musisi Indonesia ke luar negeri," jelas Andy.
"Jadi, bukannya kami belagu ya. Tapi ini juga misi buat /rif untuk memperkenalkan musik rock Indonesia," tandasnya lagi. Masih ada cerita seru dari /rif yang dibagi kepada detikHOT. Simak terus ya!
(mif/mmu)