Penyanyi asal Inggris itu menggoreskan kepedihannya dalam sebuah album yang diberi tajuk 'In the Lonely Hour'. Cerita dalam album tersebut ternyata terlahir dari kisah cinta seorang Sam Smith sendiri.
"Sebuah kisah harapan yang pupus dari sebuah percintaan," ucapnya singkat saat menjelaskan album perdananya itu.
Pria kelahiran 19 May 1992 itu mengaku cerita cinta yang didapatkan untuk membuat lagu berkisar terjadi saat dirinya masih berusia 20 hingga 21 tahun. Alhasil kisah tersebut sepertinya sangat masih melekat di hatinya.
Namun, tak hanya soal lagu yang menjadi kekuatan seorang Sam Smith. Karakter suaranya pun seperti menambah aura patah hati yang bisa menambah irisan kepedihan dalam lagu-lagunya.
"Saya tak pernah mendengar suara seperti Sam sepanjang 20 tahun saya bekerja disini," ucap Nick Raphael dari Capitol Records tempat Sam bernaung.
Sam sendiri memang melakukan berbagai cara untuk bisa terjun lebih dalam untuk membawakan lagu yang dibawakan. Setidaknya hal itu membuatnya lebih bisa menyampaikan pesan dalam lagu tersebut.
"Saat saya pergi ke studio, saya benar-benar mengeluarkan semua yang ada di hati saya. Karena saya mencoba untuk melengkapkan cerita cinta dengan seseorang. Itu cara yang saya dapatkan setelah bekerja dengan orang-orang hebat," jelasnya.
(fk/mmu)











































