Dara kelahiran 29 Juli 1979 itu memang dari kecil di besarkan si lingkungan musik. Kedua orangtuanya gemar bermusik, bahkan sang nenek juga sempat menjadi penyanyi di RRI. Makanya anak sulung dari dua bersaudara itu beranjak dewasa makin menyukai musik.
Lulus SMA tahun 1997, perempuan yang pernah berduet dengan Jason Mraz itu mulai masuk ke dunia musik sebenarnya. Ia mengenyam pendidikan musik di Elfa Sesoria selama setahun. Setelah itu, Dira memulai karirnya sebagai penyanyi kafe di Bandung dan Jakarta. Seiring berjalan, nasib menemukan Dira dengan beberapa musisi kawakan seperi Dwiki Darmawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lulus SMA, Dira terus mengembangkan talenta musik dengan menjadi penyanyi kafe. Barulah awal tahun 2000 ia memutuskan untuk mendalami musik dengan kuliah musik di Universitas Pelita Harapan.
"Sejak awal memang nggak terpikir mengambil jalur formal dalam bermusik. Tapi kan sekarang aku diiringi band, aku mau tahu juga bahasa mereka," akunya.
Selama kuliah Dira tak hanya mendalami musik di kelas. Acap kali Dira juga didapuk oleh Dwiki Darmawan untuk menjadi lead vokal di big band-nya. Dari sana, Dira sering keliling dunia mengikuti festival musik. Lagu-lagu yang dibawakan pun tak sembarangan. Mulai dari jazz, blues, sampai etnik.
Sering keliling dunia bersama musisi kawakan tidak membuat Dira merasa puas. Dira yang dapat dikatakan handal menguasai musik jazz, justru ia masih merasa kurang. Ada satu jenis musik yang ingin sekali ia pelajari, yaitu karawitan.
Keinginan itu bermula saat Dwiki Sering memainkan musik-musik etnik di pentas internasional. "Ngeri aja gitu kalau aku nyanyi musik yang berasal dari luar, tapi saat ditanya bagaimana musik Indonesia, terus nggak bisa jawab," katanya.
Makanya baru sebulan ini Dira mempelajari musik asal tanah kelahirannya, Sunda. Berharap ia tak hanya pandai bernyanyi, namun juga memperkenalkan kekayaan wajah musik Indonesia.
(ebi/yla)