CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo, belum lama ini merilis video YouTube dan membuat sejumlah pernyataan terkait Lee Soo Man. Ia juga mempertanyakan perihal perjanjian pembelian saham antara Lee Soo Man dengan HYBE.
Dalam video tersebut, Lee Sung Soo mengklaim Lee Soo Man memiliki bisnis luar negeri, CT Planning Limited (CTP), yang disebutnya tidak benar-benar beroperasi dan dibuat untuk transaksi keuangan. Keberadaan perusahaan tersebut membuat Lee Soo Man masih bisa menghasilkan uang walaupun tak lagi terlibat di SM Entertainment.
Lee Sung Soo kemudian menyebut soal kemungkinan HYBE yang tidak tahu menahu soal bisnis tersebut saat menandatangani kesepakatan dengan Lee Soo Man. Mengenai hal ini, pihak HYBE pun buka suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama dan yang terpenting, kami ingin kembali menegaskan sama sekali tidak ada alasan bagi kami terlibat dalam aktivitas atau kampanye apapun terkait mantan produser eksekutif Lee kecuali berhubungan langsung dengan SM," tegas HYBE.
"Saat penandatanganan perjanjian pembelian saham dengan mantan produser eksekutif Lee, kami tak tahu secara spesifik soal kampanye terkait ESG yang dipromosikan oleh mantan produser eksekutif. Oleh karena itu, kami tak tahu soal klaim CEO Lee Sung Soo. Kami juga memperkuat kebijakan terkait ESG," lanjutnya.
"Kami memutuskan untuk bekerja sama jika kampanye yang dipromosikan oleh mantan produser Lee dilakukan sehubungan dengan kegiatan ESG. Namun detailnya harus terlebih dahulu didiskusikan agar bisa diketahui apakah kami harus berpartisipasi atau tidak," pungkas HYBE.
Dalam videonya, CEO Lee Sung Soo juga membahas soal bagaimana keputusan Lee Soo Man mempengaruhi comeback aespa. Seharusnya, mereka comeback pada Februari 2023, namun rencana harus dibatalkan karena Lee Soo Man meminta lirik lagu diganti dan berhubungan dengan 'penanaman pohon' dan 'sustainability'.
(dal/pus)