SM, JYP dan FNC Siap Bangun Kompleks K-Pop Terbesar di Korea

SM Entertainment berencana untuk mengubah Incheon Songdo menjadi kompleks K-Pop terbesar di Korea. Proyek ini dipromosikan langsung oleh Lee Soo Man, selaku produser eksekutif SM Entertainment.

SM Entertainment tidak akan menjalankan proyeknya sendiri, melainkan akan bekerja sama dengan dua agensi besar, JYP Entertainment dan FNC Entertainment. Berikut faktanya:

1. Ditaksir Menelan Dana Rp 23 Triliun

SM Entertainment dikabarkan telah berdiskusi dengan anak perusahaannya, SMTown Planner, tentang strategi dan langkah yang akan diambil untuk mengubah Songo menjadi kota K-Pop. Proyek ini dikabarkan menelan dana sekitar 2 triliun KRW atau setara dengan Rp 23 triliun.

2. Perusahaan Real Estate diharapkan Berpartisipasi

SMTown Planner tengah mempertimbangkan apakah pembangunan proyek ini hanya akan dilakukan dengan agensi hiburan lain yang berpartisipasi, termasuk JYP Entertainment dan FNC Entertainment atau ikut mengajak perusahaan lain dalam proyek ini.

Walaupun kedua perusahaan itu akan membantu dalam sisi keuangan, namun SMTown Planner masih mengharapkan ketersediaan perusahaan real estate untuk ikut berpartisipasi dalam proyek ini.

3. Sempat Ingin Bangun Kota SM di Changwon

Rencana ini sebenarnya sudah diumumkan SM Entertainment sejak 2017 lalu. Saat itu, SM Entertainment berencana membuat kota SM senilai 101 miliar won atau setara dengan Rp 1,2 triliun di Changwon, Gyeongnam. Namun, pembukaan ini ditunda bahkan setelah bangunan selesai lantaran kesepakatan antara kota Changwon dengan SM Entertainment.

4. Bukan Kali Pertama Terjadi

Proyek semacam ini bukan kali pertama terjadi di antara agensi hiburan Korea. Sebelumnya, HYBE dan YG Entertainment pernah bekerja sama dengan Naver untuk membangun kompleks budaya di Uijeongbu, yang direncanakan mencakup studio pertunjukan dengan fasilitas dan teknologi baru.

Namun, proyek SM dengan JYP dan FNC ini dikabarkan menjadi yang terbesar, dibandingkan HYBE, YG Entertainment dan Naver yang hanya menghabiskan dana sebesar 70 miliar KRW atau setara dengan Rp 836 miliar.