K-Pop saat ini sudah semakin mendunia. Penggemarnya pun muncul dari berbagai kalangan, tak hanya anak-anak dan remaja saja.
Seiring mendunianya K-Pop, bermunculan juga beragam stigma soal fans K-Pop. Padahal, banyak fans yang berprestasi dan bersemangat untuk berkarya karena kecintaan mereka pada K-Pop.
Seperti belum lama ini, para BTS ARMY di Indonesia yang tergabung dalam Senyum Army, mendapatkan sorotan setelah menggelar sebuah pameran yang disertai dengan proyek vaksinasi gratis dengan partisipan lebih dari 10 ribu orang. Selain menunjukkan rasa cintanya terhadap sang idola, proyek tersebut juga terbukti berguna bagi khalayak, bahkan mendapatkan sorotan dari WHO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, NCTZen Indonesia juga menggalang donasi untuk berbagai sektor seperti sosial, kesehatan, dan edukasi untuk merayakan ulang tahun salah satu member NCT, Na Jaemin. Proyek yang diberi nama Everlasting You tersebut menggalang donasi yang akan diserahkan kepada 34 panti asuhan di 34 provinsi di Indonesia dengan total donasi kurang lebih Rp 36 juta.
![]() |
detikcom pun belum lama ini berbincang dengan salah satu fanboy K-Pop yang terinspirasi dari sang idola untuk lebih bersemangat dalam berkarya. Daniel Hermansyah berawal dari fanboy K-Pop di tahun 2006 dan berhasil menjadi pebisnis dengan omzet miliaran hanya karena K-Pop.
"Sekarang ini mungkin karena komunitasnya semakin besar, terus dari beragam usia. Jadi sudah banyak pemikiran yang lebih maju, nggak cuma ngefans doang," ujar Daniel Hermansyah terkait banyaknya fans K-Pop yang terinspirasi dari idola dan membuat sebuah proyek yang berguna bagi khalayak.
"Banyak fans yang mulai berdonasi, kumpulin uang. Bikin event, kumpulin uang buat donasi. Itu kan indah banget," lanjutnya.
Daniel Hermansyah sendiri terinspirasi dari kecintaannya dengan K-Pop untuk membangun sebuah kafe bertemakan K-Pop. Hingga kini kafe yang diberi nama Kopi Chuseyo tersebut sudah memiliki hampir 70 cabang di seluruh dunia, dan menjadi K-Pop hub pertama yang didirikan di Indonesia.
"Itu aku punya kantor, di bawahnya kosong, jadi aku bikin kafe. Dan kenapa kafe, karena aku ngerti kopi. Aku, background-ku memang brewing kopi. Kenapa K-Pop? Karena tadi, itu aku ngerti konsepnya gitu, kan. Jadi secara produk dan branding, sesuatu yang emang aku ngerti," ungkap Daniel.
Ia mengaku terinspirasi dari sang idola, IU, yang mengawali karier dari bawah. Tak ada yang menyangka seorang IU berkali-kali ditolak oleh sejumlah agensi K-Pop besar sebelum sekarang tumbuh menjadi solois tersukses di Korea Selatan.
"Aku, kan, ngikutin IU dari dia baru debut, kan, 2008/2009. Itu ketika dia baru debut, belum terkenal, dan aku juga masih sekolah, gitu kan. Masih SMA, gitu. Jadi, IU tuh seperti apa ya...yang menemani perjalanan hidup dari aku SMA, kuliah, gitu, kan, ngelihat kariernya berkembang," ujarnya.
"Trus gue mikir, 'Gue ke mana aja? Dia udah sukses, gue masih begini-begini aja'. Kok masih di sini aja. Gitu loh. Buat gue Chuseyo belum di sini, masih di sini-sini aja. Jadi kayak kalau dia sukses, berarti kita juga harus termotivasi buat sukses," pungkas Daniel.
Nah, jadi siapa bilang fans K-Pop itu cuma bisa bikin heboh doang?
(dal/spt)