Tentang Dinamika Musik di Korea Utara, Negaranya Kim Jong Un

Tentang Dinamika Musik di Korea Utara, Negaranya Kim Jong Un

Tim detikcom - detikHot
Senin, 27 Apr 2020 11:45 WIB
Penampilan Moranbong Band di Pyongyang on 11 May  2016.
Foto: Ed Jones/AFP
Jakarta -

Rumor tentang meninggalnya pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang ramai dibahas dunia internasional. Berbagai spekulasi muncul karena tak ada informasi resmi yang diberikan Korea Utara.

Korea Utara memang dikenal sangat tertutup tentang internal negaranya, termasuk soal dunia hiburannya. Bahkan, musik dimanfaatkan Korea Utara sebagai alat politik dan propaganda.

Korea Utara menggunakan lagu sebagai alat menunjukkan gemerlap prinsip-prinsip Korea Utara dalam berpolitik. Mereka juga menggunakan musik juga sebagai pujian untuk rezim yang tengah berkuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap pukul 06.00 di Pyongyang, Korea Utara, para warga dibangunkan dengan lagu 'Where Are You, Dear General?' yang dinyanyikan Pochonbo Electronic Ensamble, yang diputar keras dengan bantuan loudspeakers. Dikutip dari BBC, lagu-lagu mereka merupakan penggambaran ide-ide politik yang diceritakan melalui lagu.

Menurut Tongil Tours, salah satu perusahaan travel di Korea Utara, Kim Jong Il memberikan arahan kepada para artisnya untuk membuat lagu yang bisa diakses oleh siapa saja dan dinyanyikan kapan saja, yang menunjukkan filosofi hidup yang kaya dengan emosi.

ADVERTISEMENT

Sejumlah lagu grup musik Korea Utara, Pochonbo Electronic Ensamble, di antaranya bertajuk 'Thank You, Comrade Kim Jong Il', 'The Youth Will Support Our Party', hingga 'Thunder Over Jong Il Peak'.

Moranbong Band, band Hyun Song-wol delegasi wanita asal KorutMoranbong Band, band Hyun Song-wol delegasi wanita asal Korut Foto: Screencapture Moranbong Band/ Youtube

Tak berbeda dengan rezim Kim Jong Un, yang kabarnya membentuk sendiri sebuah grup idola perempuan bernama Moranbong Band. Kepopuleran K-Pop yang kini telah mendunia membuat Korea Utara seakan tak mau kalah. Kim Jong Un secara khusus membentuk idola perempuan versinya sendiri, dan memberinya nama Moranbong Band.

Majalah Fortune menyebut Moranbong Band sebagai Spice Girls versi Korea Utara. Debut pada 2012, grup beranggotakan lima orang perempuan tersebut membawa budaya barat seperti Mickey dan Minnie Mouse dalam penampilannya, atau menyanyikan lagu cover 'My Way'.

Namun dari semua adaptasi budaya tersebut, Moranbong Band lebih terlihat seperti idola K-Pop. Mereka mengenakan rok pendek dan sepatu hak tinggi saat tampil di atas panggung, seakan ingin menunjukkan bahwa Korea Utara juga memiliki budaya pop yang bisa dibanggakan.

Dikutip dari Korean Central News Agency, Kim Jong Un disebut membentuk Moranbong Band sebagai jawaban atas permintaan abad ini. Dari gaya bermusiknya, Moranbong dinilai mencoba memodernisasi seni, berpindah dari aliran musik Pochonbo Electronic Ensamble yang terbilang lebih 'kuno'.

Sementara itu, istrinya, Ri Sol Ju, diduga seorang artis yang tergabung dalam Unhasu Orchestra, yang beberapa di antaranya diduga dieksekusi pada 2013.

Desas-desus merebak, yang menyebut eksekusi dilakukan untuk mencegah gosip tentang masa lalu Ri tersebar. Namun, kabar eksekusi dibantah oleh pemerintah Korea Utara, yang langsung menyiarkan pertunjukkan Unhasu Orchestra lewat radio negara.

Unhasu Orchestra juga pernah tampil dengan Radio France Philharmonic di Paris pada Maret 2012, dan memainkan Symphony No. 1 milik Brahms dan lagu rakyat Korea, 'Arirang'.




(dal/imk)

Hide Ads